Jakarta –
Beredar kabar kalau Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani siap mundur dari kabinet yang diembuskan oleh Ekonom Senior INDEF Faisal Basri. Menko Polhukam Mahfud Md dan Mendag Zulkifli Hasan menanggapi hal tersebut. Apa katanya?
Mahfud mengaku tidak tahu terkait kabar tersebut. Dia tidak pernah bicara ke arah sana dengan Sri Mulyani.
“Nggak tahu saya, saya gak tau. Nggak pernah bicara begitu dengan Bu Sri Mulyani,” kata Mahfud, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Sama halnya dengan Zulhas. Zulhas meminta semua pihak tidak bikin isu di tengah pemilu.
“Jangan suka bikin isu, jangan suka bikin isu ya, 14 Februari pemilu aja kita lihat nanti yang damai, pemilu kita yang riang gembira, jangan saling menjelekkan satu dengan yang lain. Ini kan kompetisi antarkeluarga atau saudara, kan kita sudah berapa kali ya, sudah hampir 25 tahun kan seperti ini biasa-biasa saja,” ujarnya.
Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Palmerah, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Foto: Samuel Gading/Detikcom
|
Zulhas lantas mengaku dirinya sudah berkeliling daerah dan memastikan masyarakat tetap akur. Dia tidak menemukan masalah apapun di tengah masyarakat.
“Saya keliling daerah, kemana-mana, rakyat itu guyub akur, ada yang milih A ada yang milih B, walaupun yang milih banyak Pak Prabowo ya, tapi nggak ada masalah, nggak ada yg marah-marah, nggak ada yang ejek satu sama lain, akur,” ucapnya.
Dilansir detikFinance, kabar Sri Mulyani siap mundur itu diungkap Ekonom Senior INDEF Faisal Basri. Awalnya Faisal mengaku dirinya mengajak sejumlah menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap terkesan berpihak kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Faisal Basri mengklaim yang paling siap mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang kemungkinan mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.
“Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu,” kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1/2024).
(eva/azh)