INDONESIA merupakan salah satu negara endemik dengue, dan penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Dalam enam tahun terakhir, semua provinsi melaporkan keberadaan kasus dengue dan lebih dari 80 persen Kabupaten di Indonesia melaporkan kejadian kasus dengue.
Angka kesakitan (incidence rate atau IR) di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 39,9 per 100.000 penduduk. Angka ini telah mencapai target nasional yaitu ≤49 per 100.000 penduduk.
BACA JUGA:
Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Herbuwono, mengungkapkan, kenaikan jumlah kasus (incident rate) DBD kembali naik akibat fenomena El Nino.
BACA JUGA:
“Tiap kali El Nino datang, situasi iklim berubah, maka incident rate-nya pun meningkat,” ujar Prof Dante dalam video pendek yang ditayangkan pada Diskusi Publik ‘Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue’ di Jakarta, belum lama ini.
“Dengan kejadian El Nino di tahun 2008, 2016, sekarang sudah mulai sedikit naik,” imbuhnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Meski demikian, Prof Dante menilai, sebetulnya Indonesia sebenarnya sudah cukup baik dalam pengendalian dan penanggulangan DBD.
Beberapa di antaranya melalui upaya promotif dan preventif, hingga edukasi sehingga masyarakat mampu mengenali kejadian DBD sebagai masalah yang sangat darurat. Wamenkes Dante juga mengungkapkan, berdasarkan jejak pengendalian DBD di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya sejak tahun 1980.
Contohnya, model atau teknologi Larvasida pada 1980-an, fogging nyamuk yang dimulai 1990-an, hingga program Jumantik di tahun 2000-an.
“Harapannya, mudah-mudahan nanti Indonesia bisa melakukan berbagai macam upaya lagi yang lebih advance dan lebih baik. Serta lebih dini dalam upaya mengatasi DBD pada masa yang akan datang,” pungkas Wamenkes Dante.
Sebagai informasi, kenaikan suhu yang sempat terjadi belakangan ini membuat pemerintah menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap gigitan nyamuk dengue bisa menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Pasalnya, suhu cuaca yang tinggi akan menyebabkan nyamuk dengue akan semakin ganas, sehingga frekuensi nyamuk dengue menggigit akan meningkat tiga sampai lima kali lipat.
Dalam praktiknya, ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk, yaitu dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup tempat-tempat yang digunakan untuk menampung air serta memanfaatkan barang bekas.
Sedangkan untuk poin Plus, adalah bagaimana cara kita untuk mencegah gigitan dan perkembangiakan nyamuk dengue. Kemudian masyarakat juga diharapkan bisa mewaspadai berbagai gejala DBD, seperti demam mendadak, sakit kepala, sakit perut, munculnya bintik merah pada kulit hingga mimisan dan BAB berdarah.