Jakarta –
Viral di media sosial kondisi Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara dinarasikan dijaga ketat oleh sejumlah petugas keamanan. Dalam unggahan itu juga dinarasikan ada perlakuan intimidasi.
“Situasi kondisi kampung susun bayam di jaga ketat oleh pihak security JIS…. perlakuan intimidasi seperti ini hampir terjadi setiap ada media yang ingin meliput kami… real seperti Palestina,” demikian keterangan foto diunggah akun @kampungbayam1, dilihat, Rabu (24/1/2024).
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal viral Kampung Susun Bayam yang dinarasikan dijaga ketat. Heru mengatakan tidak tahu karena Kampung Susun Bayam merupakan aset milik PT JakPro.
“Saya kan nggak tahu ya, itu kan aset mereka (Jakpro) ya,” kata Heru Budi pada wartawan di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Seperti diketahui, polemik antara JakPro selaku pengelola KSB dengan warga eks Kampung Bayam sempat mencuat. Kala itu, warga menuntut agar JakPro segera memberikan kunci hunian KSB. Setelah setahun bertahan di dalam tenda, warga akhirnya bersedia direlokasi di Rusunawa Nagrak.
Namun kini, polemik baru muncul. Sebanyak 40 KK secara paksa menghuni Kampung Susun Bayam tanpa listrik dan air. Salah satu yang jadi masalah di KSB yakni soal tarif sewa antara pengelola dengan warga yang tak kunjung menemui titik temu.
Sebelumnya Heru Budi Hartono buka suara soal nasib warga eks Kampung Bayam yang belakangan jadi sorotan. Pihaknya pun berencana membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga eks Kampung Bayam.
“Sudah sebulan lah menjelang akhir tahun, kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam,” ujarnya.
Heru menegaskan Pemprov DKI tidak pernah mengabaikan nasib warga eks Kampung Bayam. Direncanakan tahun 2025, rusun tersebut akan mulai dibangun.
“Jadi saya tegaskan sekali lagi, Pj Gubernur DKI tidak mengabaikan, saya akan memberikan yang terbaik. Catatannya di situ, saya memberikan yang terbaik buat warga, maka saya harus berpikir,” ujarnya.
“2025 kita akan bangun itu di sekitar wilayah Tanjung Priok dan saya sudah mendengarkan keluhan ya, mungkin di Nagrak jauh. Nah, kalau ditanya waktunya masih satu tahun, iya. Mohon sabar, kita bangun yang terbaik,” sambungnya.
(bel/idn)