Cilegon –
Warga terdampak bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri mulai menerima bantuan. Bantuan paket sembako diberikan oleh perusahaan ke warga sebagai kompensasi dari pencemaran udara tersebut.
“Kedatangan kami di sini selain bersilaturahmi dengan masyarakat, kami juga bermaksud menyerahkan bantuan kepada Kelurahan Gunung Sugih yang merupakan Ring I dari perusahaan,” kata Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, Rabu (24/1/2024).
Chrysanthi menuturkan pihaknya juga akan menyerahkan bantuan ke beberapa area yang juga berada di Ring I pabrik kimia tersebut. Dia menjelaskan bantuan akan diberikan secara bertahap.
“Bertahap kami juga akan menyerahkan bantuan di beberapa wilayah Ring I lainnya yang terdampak. Seperti Kelurahan Kepuh, Desa Kosambironyok, Desa Anyar, dan Desa Grogol Indah,” jelas dia.
Selain bantuan sembako, Chrysanthi mempersilakan warga terdampak memeriksakan kesehatan secara gratis di Puskesmas terdekat. Chrysanthi menuturkan perusahaan akan menanggung biaya berobat warga.
“Dalam kesempatan ini kami juga ingin kembali menginformasikan kepada masyarakat Cilegon yang mengalami keluhan untuk dapat berobat di layanan kesehatan mitra Chandra Asri Group. Untuk biaya pengobatannya akan ditanggung oleh Perseroan,” terang Chrysanthi.
Chrysanthi menjelaskan pihak perusahaan masih berupaya menanggulangi bau menyengat tersebut. Chrysanthi menambahkan, pihaknya memastikan pabriknya tidak mengalami kebocoran gas seperti informasi yang beredar.
“Aroma yang muncul kemungkinan ditimbulkan dari hidrokarbon yang disebabkan oleh kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin. Pada saat ini, operasional Pabrik Ethylene sejak Sabtu, 20 Januari 2024 masih dalam keadaan berhenti beroperasi,” jelas dia.
Sebelumnya, Warga di Ciwandan, Cilegon masih mengeluhkan bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri Pasific Tbk. Warga juga mengelugkan tak adanya bantuan dari perusahaan.
“Sampai kejadian hari Sabtu sampai sekarang belum ada (bantuan) dari perusahaan, sama sekali belum ada. Ngomongnya kan waktu di media itu kan mau ngedatengin tuh masyarakat, ada bantuan. Tapi sampai sekarang nggak pernah ada,” kata Ketua RT 18 RW 05 Linkungan Kramat, Kelurahan Tegal Ratu, Ciwandan, Uci Habibi, Selasa (23/1).
Uci mengatakan, jika ada warganya yang tak lagi kuat mencium bau tersebut dan harus dibawa ke Puskesmas, warga harus berusaha sendiri dengan membawa korban menggunakan sepeda motor. Tak ada ambulans baik dari perusahaan maupun pemerintah yang disiagakan di wilayahnya.
“Ngedata pun nggak. Jadi kalau ada yang sakit, laporan ke saya. Yang turun itu kader RT, langsung mereka bawa ke Puskesmas. Nggak ada (ambulans), kita pakai motor. Kalau saya lagi posisi di rumah, pakai mobil,” katanya.
Lihat juga video ‘Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon’:
(bal/aud)