Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda prihatin atas kasus puluhan foto dan video porno yang diduga diperankan seorang pelajar SMK di Tulungagung beredar di sejumlah media sosial (medsos) dan aplikasi penyimpanan. Huda minta pemerintah membatasi akses para pelajar ke konten-konten pornografi.
“Kita ingin ada semacam langkah-langkah yang sifatnya preventif yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Kalau kita lihat dari kecenderungan, sebenarnya kan perilaku ini terdorong kuat oleh akses terhadap konten-konten pornografi yang mudah diakses oleh para pelajar kita di semua akun media sosial,” kata Huda kepada wartawan, Rabu (24/1/2924).
“Oleh karena itu, kita ingin pemerintah semacam melakukan pembatasan yang terkontrol dengan baik oleh pemerintah terkait dengan pembatasan akses terhadap konten-konten yang pornografi,” sambungnya.
Huda meminta motif di balik pelaku membuat konten-konten porno tersebut ditelusuri oleh pihak terkait. Menurutnya, jika motif pelaku yang diduga pelajar itu sudah diketahui maka titik masalah soal kenaikan angka perilaku pornografi di Tanah Air akan diketahui.
“Apa karena semata-mata motif semacam dorongan perilaku ikut-ikutan atau ada motif ekonomi yang sifatnya bisa dijual-belikan dari konten yang mereka bikin. Saya kira itu perlu dilakukan (pengusutan) oleh pihak kepolisian supaya kita tahu persis motifnya apa,” ucap Huda.
Huda Minta Pelaku Penyebaran Diusut
Lebih lanjut, Huda juga meminta polisi mengusut pelaku yang menyebarkan foto dan video syur diduga pelajar tersebut. Menurutnya, penegakan hukum harus diterapkan terhadap pelaku yang menyebarkan konten pornografi.
“Polisi harus mengusut tuntas siapa pelaku penyebaran dari konten pornografi ini. Terkait siapa yang melakukan penyebaran, saya kira perlu penegakan hukum terhadapnya,” ujarnya.
Dia mengajak seluruh stakeholder pendidikan, baik guru maupun murid untuk betul-betul menghindari segala bentuk penyimpangan terkait pornografi. Sebab, kata Huda, hal tersebut bisa merugikan semua insan pendidikan Indonesia.
“Bagi Kemendikbud kita minta secara reguler terus melakukan evaluasi secara menyeluruh di lingkungan sekolah kita, supaya kejadian ini bisa diminimalisir dan bahkan bisa ditiadakan kemudian hari,” imbuhnya.