JAKARTA – Badan bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA, yang menjadi penyangga kehidupan bagi dua juta orang di Gaza telah mengalami pemotongan dana setelah beberapa stafnya dituduh oleh Israel terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
PBB pada Sabtu, (26/1/2024) mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan sembilan dari 12 stafnya terkait tuduhan tersebut dan berjanji untuk meminta pertanggung jawaban. Namun, PBB menyatakan keterkejutannya atas penghentian dana yang cepat oleh beberapa negara Barat di tengah bencana kemanusiaan di Gaza, yang telah hancur akibat serangan Israel.
“Akan sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada sebuah Badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat perang, pengungsian dan krisis politik di wilayah tersebut,” Philippe Lazzarini, ketua UNRWA dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Faktanya, UNRWA memiliki lebih dari 20.000 pegawai, sehingga 12 orang yang dituduh oleh Israel, jumlahnya tidak sampai 1 persen dari keseluruhan staf badan tersebut. Selain itu, pemotongan dana UNRWA akan berdampak pada lebih dari 2 juta pengungsi Palestina, tidak hanya di Gaza, yang hancur akibat tindakan Israel, tetapi juga di seluruh dunia.
Baca Juga: Mengenal QRIS Antarnegara yang Bisa Ditemui di Aplikasi M-Smile dari Bank Mega
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya