Jakarta –
Sebanyak 29 rumah warga di Kampung Jampang Cikuning, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten, terdampak pergerakan tanah. Warga bercerita sulit tidur karena lantai rumah tidak rata.
Hal ini disampaikan warga bernama Mimi. Rumahnya terdampak pegerakan tanah yang membuat lantai rumahnya bergeser sekitar 15 Cm.
“Bagian kamar lantainya turun, kasur di rumah jadi miring. Jadi kalau tidur susah, badannya ikut miring. Iya kalau bangun pegal-pegal karena harus nahan,” kata Mimi kepada wartawan, Senin (29/1/2024).
Bagian rumah Mimi yang terdampak ada di ruang dapur, tiga kamar tidur, rumah tamu, dan teras. Setiap hujan turun, tanah di rumahnya akan bergeser dan menimbulkan bunyi.
“Kalau lagi hujan tuh geser, ada bunyi ‘trek-trek’ dari bangunan rumah,” tuturnya.
Mimi mengaku was-was dengan pergerakan tanah. Ia khawatir rumahnya roboh dan menimpa keluarganya.
“Was-was banget karena takut roboh,” jelasnya.
Kata Mimi, peristiwa ini pernah terjadi pada tahun 2019. Ia ditawari untuk direlokasi namun ditolak dengan alasan lokasi relokasi terlalu jauh.
“Waktu itu belum terlalu parah, jadi milih bantuan perbaikan aja. Terus lokasi relokasinya terlalu jauh, makanya waktu itu mau bertahan aja. Sekarang kalau pergerakannya makin parah yah mau direlokasi,” pungkasnya.
Pergerakan tanah di lokasi ini pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2019. Waktu itu ada 115 rumah warga terdampak, sebagian sudah direlokasi.
(dek/dek)