Jakarta –
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini D Wirahadikusuma berbicara soal polemik pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) dan tawaran skema pembayaran melalui pinjol, fintech Danacita. Dia menegaskan skema ini bukan untuk mahasiswa kurang mampu.
Dalam pesan yang disampaikan oleh Plh Sekretaris Institut Taufiq Hidayat, Reini mengaku terkejut oleh mencuatnya isu pinjaman online (pinjol) dalam pembayaran UKT untuk semester I 2023/2024. Padahal, menurut Reini, Danacita adalah salah satu cara ITB untuk mempermudah pendanaan kuliah.
“Mohon maaf kami kurang sensitif sehingga di laman perwalian membuat kaget sehingga isu stigma pinjol yang lebih mencuat. Padahal Danacita hanya salah satu dari banyak cara bantuan pendanaan kuliah di ITB. Lengkapnya ada di laman Direktorat Kemahasiswaan,” ucap Taufiq ketika menyampaikan pesan Reini, dilansir detikJabar, Rabu (31/1/2024).
Reini menjelaskan, opsi pembiayaan pembayaran UKT melalui Danacita bisa dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa tertentu. Namun, dia menganjurkan, mahasiswa S1 yang mengalami kendala ekonomi untuk tidak menggunakan platform pinjaman online tersebut.
“Opsi ini bisa untuk kebutuhan mahasiswa tertentu, misalnya MBA, Program Profesi, dan lain sebagainya, yang berinvestasi bagi karier mereka. Tentu bukan untuk mahasiswa S1 kurang mampu, tidak akan lolos review dari lembaga nonbank tersebut,” jelasnya.
Reini juga menyinggung mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Menurutnya, ada subsidi 20 persen melalui KIP Kuliah hingga bantuan pendanaan khusus bagi mahasiswa yang mengalami kendala pembiayaan.
“Untuk mahasiswa tidak mampu sudah ada subsidi melalui KIPK 20% tiap angkatan, dan subsidi Pemerintah melalui Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BPPTN BH),” ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video ‘Sri Mulyani Tawarkan Opsi Student Loan Buntut Bayar UKT Pakai Pinjol’:
(rdp/idh)