JAKARTA – Siapa yang pada awal tahun 2000-an menggunakan media sosial Friendster? Pasalnya, Friendster akan kembali setelah 9 tahun yang lalu ditutup dan muncul dengan tampilan lebih baru dan trendy.
Bangkitnya Friendster diikuti dengan adanya pengumuman pada halaman depan Friendster yang bertuliskan “era baru jaringan yang dipersonalisasi” dan “temukan kembali pesona era awal jejaring sosial, yang kini diremajakan dengan nuansa kekinian. Friendster lebih baik dari sebelumnya dan untuk orang-orang.”
Siapapun yang ingin kembali menggunakan Friendster dapat mendaftarkan dirinya dengan memasukkan email untuk mendapatkan early access. Setelah mendaftarkan diri dengan email, pengguna akan masuk pada halaman waitlist.
Terpantau oleh tim Okezone Techno pada Kamis (1/2/2024), ada lebih dari 136 ribu waitlist yang menunggu untuk masuk ke Friendster. Namun pengguna juga dapat memotong dan mendapatkan early access tanpa waitlist dengan membagikan kode referral kepada teman-teman untuk mengajak menggunakan Friendster.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Medsos yang dikembangkan oleh seorang programer asal Kanada bernama Jonathan Abrams ini mendapatkan kepopuleran yang tinggi saat peluncurannya. Menurut data Venturebeats, Friendster memiliki 31,7 juta pengguna yang mayoritas berasal dari Asia pada tahun 2008.
Pada tahun itu pula mereka sempat menyentuh angka lebih dari 100 juta total pengguna. Pengguna tahun 90-an bernostalgia akan munculnya Friendster sebagai platform mencari teman online tahun 2000-an. Atas kepopulerannya saat itu, Friendster mendapatkan pendanaan besar dari berbagai investor.
Meski begitu, penyebab Friendster gulung tikar sendiri karena adanya media sosial yang lebih populer. Facebook yang memiliki ketenaran kurang lebih sama seperti Friendster perlahan mengambil alih pelanggan-pelanggan mereka. Medsos buatan Mark Zuckerberg ini dianggap memiliki lebih banyak fitur dan lebih lancar dari segi performa webnya.
Akibat terus menurunnya jumlah pengguna Friendster karena adanya kompetitor yang lebih baik, dilansir dari The Edge, perusahaan Malaysia bernama MOL Global mengakuisisi Friendster dengan mengambil seluruh kepemilikannya oleh pada tahun 2009 seharga 39 juta dolar AS. Sejak saat itu Friendster beralih menjadi situs permainan online.
Namun kini Friendster kembali menunjukkan eksistensinya yang belum diketahui apakah mereka akan berhasil merebut kepopuleran yang dimiliki Facebook atau tidak. Selama adanya pendaftaran awal pada situs website Friendster, belum ada kabar lebih lanjut mengenai bagaimana tampilan isi beserta fitur-fitur yang akan dihadirkan. (Hana Mufidah)