Bogor –
Tayangan video yang memperlihatkan bagian belakang truk sampah milik Pemkab Bogor dengan kondisi bak mobil rusak dan keropos viral di media sosial. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor memberi tanggapan.
Dalam tayangan video viral, terlihat bagian belakang truk sampah berwarna oranye dengan kondisi rusak. Truk itu tampak sedang melaju di tengah lalu lintas padat.
“Kondisi mobil Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor tak layak, pakai ban mobil tak seimbang,” tulis pemilik akun memberi keterangan video yang diunggahnya, seperti lihat detikcom, Kamis (1/1/1024).
Bak truk terlihat keropos dan bagian badan mobil lainnya terlihat berkarat. Kondisi ban truk terlihat sudah tidak tebal.
Kabid Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ismambar Fadli Manen atau Fadli mengatakan, truk viral itu milik DLH Kabupaten Bogor yang beroperasi di Unit UPT Cibinong.
“Kalau kita lihat secara fisik, sepintas plat nomor juga terlihat, dan ada bentuk serta ciri yang terlihat, memang kemungkinan besar unit itu memang punya UPT Unit pelaksana Teknis, UPT Cibinong,” kata Fadli dikonfirmasi Kamis (31/1/2024).
Fadli mengungkap, banyak body truk sampah DLH Kabupaten Bogor yang berkarat akibat korosi dan lindi atau zat besi dan air dari sampah yang penyebab karat. Akan tetapi, truk tersebut dianggap masih laik karena mesin mobil masih mampu mengangkut sampah dengan beban besar.
“Ini kan kalau truk bawa sampah ada banyak korosi (penyebab karat) yang diakibatkan oleh air lindi (air sampah), itu bisa buat karat dan sebagainya. Kadang pemeliharaan manual, kita oles pakai oli bekas, tapi kan air lindi itu memang bikin cepat karat,” kata Fadli.
“Yang jelas bahwa kendaraan kita itu kan ada lebih kurang 230, ada yang umurnya sudah tua, adanya masih muda ada yang sedang. Kalau bicara laik atau tidak laik kan, kalau mesinnya masih bagus disebut masih laik, tetapi mungkin terkait body-nya (kurang laik),” imbuhnya.
Fadli mengatakan, nilai anggaran jadi kendala sehingga banyak truk tak terawat dengan baik. Anggaran yang cair, kata Fadli tak dapat menanggung seluruh biaya perbaikan, sehingga harus dipilih tindakan perbaikan yang paling penting di antara banyak jenis perbaikan.
“Untuk pemeliharaan fisik (truk sampah), kalau tahun lalu kita bekerjasama dengan salah satu bengkel, melalui pengadaan barang dan jasa, namun tidak semua anggaran itu dapat mencover secara detil kerusakan. Yang ada dalam anggaran itu, misalnya (pengajuan) 10 kendaraan, tetapi yang dianggarkan hanya 5 kendaraan, jadi kita harus bisa pilih mana yang prioritas (perbaikannya),” kata Fadli.
Fadli berharap anggaran pemeliharaan segera cair, sehingga perbaikan kerusakan badan truk yang rusak dapat dilakukan bulan ini.
“InsyaAllah yang jeropos keropos ini kita betulkan, karena mudah mudahan anggaran tahun ini bisa running di Februari, kita akan perbaikan dan bawa ke bengkel (untuk perbaikan),” pungkasnya.
(sol/dnu)