Jakarta –
Nama Aiptu Fransisca Dhamayanti dikenal warga sebagai polisi wanita yang sangat berdedikasi dan fokus membantu pendidikan anak usia dini di Lamandau, Kalimantan Tengah. Atas pengabdiannya kepada masyarakat, Aiptu Fransisca diusulkan menjadi kandidat Hoegeng Awards 2024.
Aiptu Fransisca saat ini menjabat sebagai Kanit Binpolmas Sat Binmas Polres Lamandau. Aiptu Fransisca bertugas di Polres Lamandau sejak 2005. Dia sebelumnya sempat ditugaskan di Sat Lantas dan Unit PPA.
Pengabdian Aiptu Fransisca mendapat banyak apresiasi dari warga. Mereka mengusulkan Aiptu Fransisca dan memberikan testimoni tentang perannya selama membantu pendidikan anak di Lamandau.
Salah satu warga yang mengusulkan Aiptu Fransisca yaitu Ekaristi. Dia menyebut Aiptu Fransisca sebagai polisi yang sangat ramah. Berikut keterangan yang disampaikan Ekaristi lewat form usulan Hoegeng Awards 2024.
Ibu Sisca merupakan ibu polwan yang sangat ramah dan berdedikasi. Beliau memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang pentingnya menjaga diri dari orang asing melalui kegiatan bercerita dan main peran saat berkunjung ke sekolah kami. Beliau juga aktif berkunjung ke sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan.
Usulan juga disampaikan warga bernama Siskawati. Dia memuji Aiptu Fransisca sebagai polisi yang pantang menyerah. Berikut keterangan yang disampaikan Ekaristi lewat form usulan Hoegeng Awards 2024.
Ibu polwan Fransisca Dhamayanti adalah seorang sosok ibu polwan yang pantang menyerah dan berdedikasi dalam tugasnya dengan penuh semangat, beliau juga tidak pernah mengeluh dengan apa yang selalu ditugaskan padanya, ibu polwan yang akrab dipanggil ibu sisca itu tidak pernah sekalipun menolak setiap tugas yang diberikan padanya, dia selalu menerima dengan tulus dan iklas.
Guna menggali cerita Aiptu Fransisca lebih lanjut, detikcom menghubungi Siskawati yang berprofesi sebagai guru taman anak-anak. Siskawati mengenal Aiptu Fransisca karena pernah datang ke sekolah.
“Dedikasi beliau itu sangat bagus di mata guru-guru, saat kami melihat Hoegeng Awards ini IG-nya Polres, jadi kami mencanangkan beliau,” kata Siskawati saat dihubungi, Jumat (2/1/2024).
Aiptu Fransisca Dhamayanti (Foto: Dok Istimewa)
|
Siska mengatakan Aiptu Fransica sangat dekat dengan anak-anak. Penjelasannya pun sangat mudah dipahami dan penuh dengan kesabaran.
“Sama masyarakat itu sangat dekat, penjelasan-penjelasan dari kepolisian yang tidak mengerti dijelaskan dengan penuh kesabaran,” ujar Siska.
Selain itu, Siska menceritakan Aiptu Fransisca mempunyai program perpustakaan keliling. Dia rela menyusuri desa-desa meskipun jalan yang ditempuh rusak.
“Pokoknya dedikasinya beliau sangat baik, tidak hanya satu orang Pak, tapi di masyarakat terkenal baik,” ujar Siska.
Alasan Aiptu Fransisca Fokus di Pendidikan Anak
Aiptu Fransisca mengungkap alasannya memilih untuk mengabdi di bidang pendidikan anak. Dia menceritakan soal banyak kasus anak yang ditanganinya selama bertugas di Unit PPA Sat Reskrim Polres Lamandau.
“Karena pada saat saya bertugas di Unit PPA Sat Reskrim, saya menangani banyak kasus anak-anak sebagai korban asusila. Jadi saat saya dipindah di Sat Binmas , kegiatannya banyak melakukan sosialisasi di luar. Saya diajak bersama dinas DP3AP2KB, dari PKK untuk menjadi narasumber tentang kenakalan anak-anak di sekolah-sekolah, kemudian ada perpustakaan keliling,” ujar Aiptu Fransisca saat dihubungi terpisah.
Aiptu Fransisca Dhamayanti (Foto: Dok Istimewa)
|
Aiptu Fransisca ingin mengabdi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia tidak ingin anak-anak terjerumus kepada hal-hal negatif.
“Jadi saya berpikir setidaknya saya berusaha untuk memberikan hal-hal yang bermanfaat untuk anak-anak supaya mereka mengerti tentang bagaimana menjaga tubuh mereka supaya bisa mengurangi terjadinya kejahatan asusila untuk anak-anak. Supaya mereka juga tidak terpengaruh hal negatif dengan yang namanya HP, karena di tempat kami jauh dari lokasi mal, tempat hiburan dan lain-lain,” ujar dia.
Mengenai program perpustakaan keliling, Aiptu Fransisca mengatakan dirinya menggunakan mobil untuk pergi ke sejumlah tempat. Dia bertemu dengan anak-anak TK dan menceritakan buku-buku kepada mereka.
“Perpustakaan ini pakai mobil ada buku-buku di situ, kebanyakan isinya buku-buku itu cerita tentang anak-anak TK, jadinya kita keliling ke TK dulu. Kalau ke TK kan mereka mungkin belum bisa membaca dulu ya, di situ saya bercerita saya menceritakan buku-buku yang ada di perpustakaan ini kepada teman-teman yang di TK,” ujar dia.
Fransisca mengatakan masyarakat merespons positif atas program tersebut. Dia juga berhasil mengubah citra polisi menjadi lebih positif.
“Mereka tuh senang ibaratnya ketemu dengan polisi itu takut mereka, ketemu sama polisi ada yang geter-geter anak-anak itu tapi kan kita mencoba menjadi teman dengan mereka kita bicara seperti teman saja, jadinya mereka sudah akrab nggak terlalu takut sama polisi,” ujar Fransisca.
(knv/hri)