CHINA – Seekor burung merpati yang dicurigai sebagai mata-mata China atau Tiongkok dan ditahan selama delapan bulan, dibebaskan oleh pejabat India pada minggu ini setelah intervensi dari organisasi hak asasi hewan PETA.
“Setelah mengetahui bahwa seekor merpati ditahan di Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit (BSDPHA) di Parel sebagai properti selama delapan bulan, PETA India segera mengambil tindakan untuk menjamin kebebasan burung tersebut dari penangkaran,” kata PETA, dikutip BBC.
Cobaan terhadap hewan ini dimulai pada Mei tahun lalu, ketika ia ditangkap di dekat pelabuhan di Mumbai. Ada pesan yang tertulis di sayap merpati dengan kata-kata yang sepertinya berasal dari bahasa Mandarin.
“Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya mata-mata dan menyebabkan polisi menyita burung tersebut, yang kemudian dikirim ke BSDPHA Mumbai untuk pemeriksaan medis sebagai bagian dari penyelidikan,” terang PETA.
CNN telah menghubungi polisi Mumbai untuk memberikan komentar.
Merpati lain dilaporkan ditahan pada 2016 setelah pihak berwenang menemukannya dengan catatan yang mengancam Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
Dalam kasus terbaru, PETA menghubungi polisi di Mumbai tanpa penundaan lebih lanjut untuk memberikan izin resmi kepada rumah sakit untuk melepaskan merpati tersebut.
“Burung itu dilepaskan kemarin di lingkungan rumah sakit oleh Kolonel (Purn) Dr B.B. Kulkarni, Kepala Inspektur Medis BSDPHA,” kata PETA.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya