UEA –
Wapres Ma’ruf Amin mendengarkan curhat tenaga kerja Indonesia (TKI) di penampungan di KBRI Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ma’ruf menemukan sejumlah TKI yang gajinya belum dibayar.
Hal itu disampaikan saat Ma’ruf mengunjungi ruang penampungan TKI di KBRI Abu Dhabi, Senin (5/2/2024). Salah satu TKI bernama Linda mengatakan 2 tahun gajinya tak dibayarkan.
“Dua tahun (nggak dibayar),” kata Linda.
Dia mengatakan permasalahannya ada pada agen yang membawanya ke Abu Dhabi. Wanita asal Brebes itu kini sudah 3 minggu di penampungan KBRI Abu Dhabi.
Adapun Ma’ruf Amin menanyakan soal keinginan para TKI jika sudah kembali pulang ke RI. Para TKI pun kompak menjawab tidak.
“Nggak, kapok,” ujar para TKI.
Ma’ruf kemudian menyampaikan soal pelatihan yang harus dilakukan ketika sudah kembali ke Tanah Air. Dia juga berharap masalah gaji bisa segera terselesaikan.
Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan permasalahan TKI di luar negeri terus jadi evaluasi pemerintah. Dia mengatakan negara yang tidak menjamin perlindungan maka dilakukan moratorium.
“Karena itu ada beberapa negara yang kita moratorium kalau perlindungan buruh migran itu tidak terjamin. Sehingga perlu ada kesepakatan-kesepakatan antara Indonesia dan negara penerima di luar negeri,” ucapnya.
“Jaminan-jaminan itu ada aturan yang kita tawarkan, termasuk di UEA. Bahwa hubungan kita baik, secara diplomatik bagus, pemerintah bagus, tapi untuk buruh migran itu tetap harus ada peraturan-peraturannya yang menjamin perlindungan dan itu saya kira sudah diatur antara Kemenlu dan Kemenaker,” imbuh Ma’ruf.
Ma’ruf mengatakan hal ini jadi tugas evaluasi dan bisa dilaporkan dari kendala-kendala terjadi.
“Dan tentu ini bagian dari tugas evaluasi untuk bisa kita melaporkan hal-hal yang kendala apa. Tentu yang paling tahu salah satunya adalah KBRI kita di LN yang mengerti masalah yang dihadapi. Tentu harus kita perbaiki,” tuturnya.
(idn/eva)