Jakarta –
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkap isi pertemuan Menlu Malaysia Mohamad bin Hasan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka siang ini. Retno mengungkap ada 3 hal yang dibahas yakni meliputi komitmen penyelesaian batas negara hingga persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Retno menekankan pertemuan ini sekaligus kunjungan perkenalan karena Mohamad bin Hasan belum lama dilantik jadi Menlu dari sebelumnya sebagai Menhan. Retno pun mengatakan sudah pernah bertemu dengan Hasan di berbagai forum luar negeri, hanya saja ini kali pertama kunjungannya ke Indonesia.
“Ini merupakan kunjungan perkenalan, karena beliau relatif baru menjadi Menlu, sebelumnya beliau adalah Menhan, kemudian menjadi Menlu. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama, karena minggu yang lalu kita berada di Laos untuk ASEAN Retreat, kemudian kita bersama-sama berada di Brussel dalam rangka pertemuan ASEAN-EU Foreign Ministers Meeting dan juga hadir di dalam pertemuan tingkat menteri untuk membahas Indo Pasifik yang dituanrumahi di Eropa,” kata Retno kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
“Jadi sekali lagi, kita sudah bertemu di beberapa pertemuan internasional atau kawasan sebelumnya. Tapi ini adalah kunjungan pertama beliau sebagai Menlu Malaysia ke Indonesia,” lanjutnya.
Adapun hal pertama yang dibahas dalam pertemuan yakni terkait masalah perbatasan Indonesia-Malaysia. Kunjungan ini sekaligus menekankan komitmen penyelesaian segera batas negara.
“Yang pertama menyangkut masalah perbatasan, dengan satu komitmen kita akan coba selesaikan yang belum selesai baik batas darat maupun batas laut untuk segera kita selesaikan. Karena kedua pemimpin pada saat Juni tahun lalu sudah bersepakat segera menyelesaikannya,” ujarnya.
Hal lain yakni mengenai PMI. Retno mengatakan kedua negara membahas terkait pendidikan anak-anak PMI dan kesepakatan mekanisme bilateral khusus.
“Kedua, menyangkut mengenai PMI terutama yang kami bahas adalah mengenai hak pendidikan, education bagi anak-anak PMI tersebut. selama ini sudah ada CLC (community learning center) yang ada di Sabah dan Serawak, yang kita mintakan agar CLC ini itu juga dapat diadakan di Semenanjung,” ujarnya.
“Kemudian kita juga mengingatkan kembali bahwa kedua pemimpin sudah bersepakat untuk mengadakan special bilateral mechanism yang khusus membahas mengenai masalah pekerja migran. Jadi saya ingatkan perlu agar special bilateral mechanism ini segera berjalan,” lanjut Retno.
Terakhir yakni terkait komitmen penguatan kerja sama ekonomi. Malaysia, kata Retno, menjadi negara dengan cakupan kerja sama perdagangan dan investasi terbesar di ASEAN terhadap Indonesia.
“Ketiga, yang menyangkut masalah kerja sama ekonomi, komitmen kami sangat kuat untuk memperkuat kerja sama ekonomi. Karena teman-teman tahu bahwa dengan perdagangan dan investasi kita, dengan Malaysia cukup besar. Salah satu di antara yang terbesar di antara negara-negara ASEAN dan kita membahas bagaimana mengoptimalisasi ekonomi-ekonomi yang ada di perbatasan,” ucapnya.
(eva/dwia)