Jakarta –
Aipda Wirawan Setiadi dikenal warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sebagai sosok polisi yang sangat baik karena suka menolong masyarakat. Anggota Polsek Gatak, Polres Sukoharjo, ini rutin membantu warga lewat program ambulans gratis dan sedekah makan.
Atas aksinya itu, Aipda Wirawan diusulkan menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2024. Pengusulnya adalah Deni Kristianto, warga Desa Sedahmoro Lor, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Berikut pernyataan yang disampaikan Deni lewat form usulan Hoegeng Awards 2024:
Aipda Wirawan Setiadi beliau sosok polisi yang sangat baik suka menolong masyarakat. Selepas jadwal piket beliau melayani masyarakat dengan ambulance gratis mengantar pasien ke RS (Rumah Sakit). Selain itu kegiatan rutin beliau setiap hari Senin, Kamis dan Jumat, beliau juga mengadakan gerakan sedekah makan dan masih banyak kegiatan positif yang beliau lakukan di sela-sela jam istirahatnya.
detikcom lalu menghubungi Deni via telepon. Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Aipda Wirawan sangat bagus karena banyak membantu warga di Sukoharjo, khususnya masyarakat yang tidak mampu.
“Mas Wirawan itu kegiatannya sangat bagus, itu kan punya ambulans gratis. Jadi setiap hari itu pasti ambulans itu jalan terus bantu warga sini, dibawa ke rumah sakit, bawa kecelakaan, terus untuk pemakaman juga,” kata Deni kepada detikcom, Senin (5/2/2024).
Deni menyebut Aipda Wirawan tergabung dalam komunitas Saber (Sedekah Berjamaah) untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosialnya itu. Bersama para relawan Saber, Aipda Wirawan merelakan mobil pribadinya disulap menjadi ambulans untuk melayani warga Sukoharjo secara gratis.
Tak hanya program ambulans gratis, Deni mengatakan Aipda Wirawan juga punya program sedekah makan. Menurut Deni, kegiatan ini telah rutin dikerjakan oleh Aipda Wirawan setiap Senin, Kamis, dan Jumat ke sejumlah panti asuhan hingga masjid-masjid di Sukoharjo.
“Setiap hari Senin, Kamis, sama Jumat itu beliau selalu bagi nasi. Kalau Senin sama Kamis itu untuk support anak yatim yang puasa, kalau Jumat support ke masjid-masjid untuk jemaah Salat Jumat,” ucap Deni.
Dihubungi terpisah, Aipda Wirawan menjelaskan terkait kegiatan-kegiatan sosial yang rutin dilakukannya itu, yakni layanan ambulans gratis dan sedekah makan. Dia menyebut kegiatan sedekah makan telah dijalankannya sejak 2016, sedangkan ambulans gratis dimulai sejak awal pandemi Corona merebak di Indonesia.
Menurut Aipda Wirawan, dirinya melakukan aksi-aksi membantu masyarakat itu semata-mata menjalankan perintah agama agar bisa berguna untuk sesama.
“Amalan terbaik sahabat Rasulullah yang kemudian mendapat surga tanpa hisab adalah memberi makan dan meringankan orang yang sakit,” ujar Aipda Wirawan.
Aipda Wirawan sulap mobil pribadi jadi ambulans gratis untuk bantu warga Sukoharjo Foto: dok. istimewa
|
Program Ambulans Gratis
Dia mengatakan membentuk komunitas Saber untuk menjalankan program ambulans gratis. Aipda Wirawan turun langsung menjadi driver ambulans bersama dua driver cadangan untuk menjemput dan mengantar pasien ke rumah sakit.
“Kalau untuk ambulans itu rata-rata 7 layanan sehari, kalau untuk driver yang mokoi saya sendiri tapi karena kalau pas ada dinas, ada cadangan driver,” katanya.
“Kalau dulu itu kan saya di lapangan, lebih fleksibel jadi bisa pegang sendiri, kecuali kalau ada kegiatan darurat di kantor ya kembali ke kantor. Tapi kalau sekarang kan sudah masuk ke piket, jadi ketika dinas piket ya relawan yang tak suruh bawa,” tambahnya.
Untuk menjalankan program ambulans gratis itu, dalam sehari ia bisa mengeluarkan uang sekitar Rp 300 ribu untuk BBM mobil. Beruntung, ia tak sepenuhnya menanggung biaya operasional itu sendiri karena ada saja donatur yang ikhlas menyisihkan rezekinya.
“Alhamdulillah ada donatur tetap untuk BBM ambulans. Kalau BBM ambulans nggak mampu kalau tiap hari rata-rata Rp 200-300 ribu BBM sehari,” ucapnya.
Aipda Wirawan rela memodifikasi satu mobil pribadinya untuk dijadikan ambulans. Hal itu dilakukan demi membantu masyarakat di sekitarnya yang memerlukan uluran tangannya.
Program Sedekah Makan
Program sedekah makan telah dijalankan Aipda Wirawan hampir delapan tahun lamanya. Hingga kini, ia masih rutin membagikan ratusan porsi makanan setiap Senin, Kamis, dan Jumat ke sejumlah panti asuhan, pondok tahfiz, dan masjid-masjid di Sukoharjo.
“Jadi Senin-Kamis itu tema kita untuk buka puasa sunah, kemudian yang Jumat itu Jumat Barokah. Senin-Kamis itu panti asuhan sama pondok tahfiz, kalau Jumat itu masjid,” ujar Aipda Wirawan.
Dalam satu bulan, Aipda Wirawan bisa membagikan sekitar 800 porsi makanan. Dia merogoh kocek sendiri dan dimasak oleh istri dan teman-temannya untuk kegiatan tersebut.
“Yang pasti setiap Jumat itu 100, kalau Senin-Kamis itu menyesuaikan jumlah santrine panti asuhan atau pondoke tahfiz. Kadang ada yang santrinya 200 lebih, ada yang cuma 80. Itu rata-rata sekali masak itu kalau menu biasa lauk ayam, lauk telur, itu ya untuk 150 porsi itu sekitar Rp 800 ribu. Kadang kalau saldo kita minus sekali ya kita masake yang hemat, soto, itu kan untuk 150 habis paling Rp 400 ribu,” jelasnya.
“Awalnya berat sih, semenjak ada tambahan ambulans itu uangnya gaji tuh habis larinya ke situ semua. Tapi Alhamdulillah Allah maha kaya, bisa nutup,” imbuhnya.
(fas/hri)