Cilegon –
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memanggil enam perusahaan membahas penanganan banjir di Cilegon. Helldy memanggil enam perusahaan setelah banjir di dua kecamatan menyebabkan korban jiwa.
Keenam perusahaan yang dipanggil adalah perusahaan kimia, baja, jalan tol, kereta api, dan pengelola kawasan industri. Banjir yang terjadi pada Sabtu pekan lalu itu menewaskan satu pekerja proyek pabrik kimia.
“Kami sudah gambarkan tadi ternyata ini tidak jauh dengan banjir 4 tahun yang lalu, yaitu tanggal 27 Januari 2020, sekarang kan tanggal 3 Februari 2024 berarti cuma beda lima hari saja. Kalau kita lihat curah hujan, dulu memang lebih tinggi, kalau sekarang sedang. Maka dengan kejadian kemarin, setelah kami melihat secara langsung di lokasi, kita kumpulkan hari ini,” kata Helldy di Cilegon, Rabu (7/2/2024).
Dia mengatakan ada sejumlah kesepakatan yang tercapai antara Pemkot Cilegon dan perusahaan. Salah satunya ialah pelebaran gorong-gorong untuk memperlancar aliran air.
“Besok langsung action pengerukan ini. Yang tadi saya bilang gorong-gorong cuma satu, mau dilebarkan sesuai dengan kebutuhan sehingga buangannya jauh lebih besar dan cepat,” ujarnya.
Sebelumnya, pekerja proyek pabrik kimia yang terseret arus banjir di Cilegon, Banten, ditemukan tewas. Korban ditemukan 50 meter dari lokasi kejadian.
Pekerja proyek pabrik kimia bernama Nur Cholis (37) itu terseret arus banjir pada Sabtu (3/2) sekitar pukul 07.00 WIB saat hendak absen pulang. Korban diduga menerobos arus banjir di lokasi proyek, tapi terseret.
“Sekitar pukul 08.06 WIB, korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan berjarak kurang lebih 50 meter dari LKP (lokasi kejadian perkara),” kata Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto, Minggu (4/2).
(haf/haf)