JAKARTA – Produsen dari China meramaikan segmen kendaraan listrik pada pasar otomotif di Tanah Air. Hyundai sebagai pelopor mobil listrik di Tanah Air mengaku tak khawatir dengan hal tersebut dan optimistis tetap unggul.
Selain Wuling, ada sejumlah produsen mobil listrik asal China yang meramaikan persaingan di Indonesia. Produsen asal China Itu adalah Chery yang baru meluncurkan Omoda E5, Neta, dan pendatang baru BYD.
Produsen asal China juga membanderol mobil listriknya dengan harga yang sangat terjangkau. Sebut saja Chery Omoda E5 yang dijual Rp498 jutaan dengan status on the road (OTR) Jakarta.
Ini sangat berbeda dengan mobil listrik yang dijual oleh Hyundai, yakni mulai dari Rp700 jutaan. Namun, Hyundai menyambut baik kehadiran produsen asal China karena akan membuat industri mobil listrik semakin berkembang.
“Sebenarnya kedatangan merek-merek baru itu akan membuat market lebih berkembang. Segmen (mobil) saat ini begitu luas dan saya rasa setiap merek itu sudah menargetkan segmennya,” ujar Chief Marketing Officer of PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Ia menegaskan, Hyundai tidak khawatir dengan banyaknya mobil listrik asal China yang menawarkan produk dengan harga terjangkau di Indonesia. Menurutnya, Hyundai sudah memiliki citra sebagai brand premium.
Oleh sebab itu, produk yang ditawarkan memiliki rentang harga cukup mahal dengan disesuaikan pada teknologi yang dibenamkan. Budi meyakini mobil listrik Hyundai sudah memiliki pasar dan konsumennya sendiri.