Jakarta –
Banjir melanda Karanganyar, Demak, Jawa Tengah akibat tanggul sungai yang jebol. Ribuan warga yang terdampak banjir sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman usai rumah mereka tergenang air.
Sejumlah bantuan berupa makanan hingga obat-obatan juga sudah diberikan ke lokasi pengungsian. Berikut informasi selengkapnya.
Banjir di Karanganyar, Demak terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan di Perbatasan Demak-Kudus. Jalan Pantura Karanganyar sempat lumpuh total sekitar lima kilometer akibat banjir tersebut
“Untuk dari tadi pagi sampai saat ini sudah kita laksanakan asistensi ke sana. Penyebabnya yaitu banjir atas jebolnya tanggul sungai Wulan di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus. Untuk titik kemacetan tadi kita sudah cek juga dari Pasar Karanganyar itu sampai dengan Gajah. Jadi kurang lebih ada sekitar 5 kilometer,” kata Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, seperti dilansir detikJateng, Kamis (8/2/2024).
Banjir di Karanganyar Demak, Jumat (9/2/2024). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
|
2. Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Bertambahnya tanggul yang jebol membuat banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak semakin meluas. Sebanyak 11.437 warga mengungsi karena rumahnya tergenang banjir.
“Dampak (banjir) 7 kecamatan, 35 desa, 18.785 KK, 71.191 Jiwa, 11.437 jiwa mengungsi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho, Jumat (9/2/2024).
“1.012 hektare sawah terendam, 1 rumah ibadah, dan 6 sarana pendidikan,” sambungnya.
Ia mengatakan hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Demak pada tanggal 5 Februari 2024. Intensitas hujan yang tinggi di daerah hulu mengakibatkan beberapa tanggul sungai jebol karena tidak mampu menahan derasnya aliran air.
3. Ketinggian Banjir Capai 2 Meter
Banjir di Jalan Pantura Kecamatan Karanganyar, Demak terpantau mengalami kenaikan. Ketinggian di permukiman warga mencapai 2 meter.
“Selamat malam kami update terbaru situasi banjir bandang di wilayah Kecamatan Karanganyar tepatnya di Jalur Pantura di KM 44,” kata Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, Jumat (9/2/2024) malam.
“Untuk debit air malam ini masih terpantau naik, dan kurang lebih setelah kami melaksanakan pengecekan ke dalam (permukiman), masih sekitar 1,5 meter hingga 2 meter untuk ketinggian air,” ujarnya.
Sebanyak 30 Desa di wilayah Kecamatan Gajah dan Karanganyar, Demak terendam banjir. Sebanyak 8.170 orang warga telah berhasil dievakuasi ke beberapa lokasi pengungsian yang telah disiapkan.
Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Alam (PRCPB) Kodim 0716/Demak melakukan gerak cepat membantu warga yang terdampak banjir. Mereka melakukan tindakan evakuasi dan SAR.
Petugas juga mendirikan tenda pengungsian, dapur umum di Lapangan TNI serta 11 unit LCR. Selain itu, ada Pangdam yang memberikan bantuan makanan dan obat-obatan hingga menyiapkan Tenaga Medis Cadangan dari satuan Kesehatan Kodam.
“Kondisi sampai hari ini, masih dilakukan tindakan search and rescue terhadap warga, kondisi tingginya tingginya banjir masih menjadi kendala tetapi tekad kuat dan semangat pasukan Kodim 0716/Demak tetap berkobar demi misi penyelamatan sesama,” jelas Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi.
(kny/jbr)