Jakarta –
Angger Dimas angkat bicara setelah Yudha Arfandi (33) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan anaknya, Dante (6), di sebuah kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Angger Dimas mengaku sangat kesal.
“Seperti yang teman-teman udah lihat, 12 kali (ditenggelamkan), yang paling terakhir paling mengenaskan ya 54 detik. Saya sih kesal sih dikit. Eh nggak, keselnya banyaklah,” kata Angger Dimas di Polda Metro Jaya, Selasa (13/2/2024).
Angger mengatakan apa yang sudah disampaikan penyidik sudah ia prediksi sebelumnya. Dia sudah menaruh curiga terkait kasus kematian Dante.
“Maksudnya kayak bener kan? Bener kan nih yang gue duga yang selama ini gue dikata-katain pahlawan kesiangan, gue dikatain apa. Apalah sama itu. Ini loh kecurigaan seorang bapak terhadap anaknya. Curiga kok seperti ini, itu aja sih untuk autopsi segala macam terus kronologi dari polisi bisa saya pastikan itu benar,” jelasnya.
Angger menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada penyidik Polda Metro Jaya. Dia akan mengawal kasus kematian anaknya hingga tuntas. Dia juga meminta masyarakat tidak menyudutkan Tamara Tyasmara sebelum adanya pembuktian dari pihak kepolisian.
“Kalau curiga-curiga biar aja pengembangan dari polisi nggak mau mendahului juga. Ya saya sih berharap ini nggak akan ketutup sama pemilu juga akan tetap saya tetap akan saya kawan mau bagaimanapun ini nyawa anak saya dan mohon semuanya juga mau bagaimanapun ya kita tahu posisi mantan istri saya seperti apa, mohon sebelum ada apa-apa, mohon sekali,” jelasnya.
Dante Mencoba Selamatkan Diri tapi Digagalkan
Polisi mengungkap Dante (6), anak Tamara Tyasmara, sempat mencoba menyelamatkan diri usai diduga dibenamkan Yudha Arfandi, yang tak lain adalah kekasih Tamara. Namun, hal tersebut digagalkan Yudha.
“Kemudian korban berusaha berenang ke tepian kolam namun tersangka melakukan gerakan yang mencurigakan sehingga korban tidak dapat meraih tepi kolam,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Senin (12/2/2024).
Setelah itu, tersangka mengangkat korban ke tepian kolam tersebut dan memberikan bantuan. Saat itu korban sudah dalam kondisi tidak bernapas serta mengeluarkan buih dan sisa makanan dari mulutnya.
“Selanjutnya tersangka mengangkat korban dan meletakkan di tepi kolam. Di mana setelah korban diberikan bantuan pertama oleh saksi-saksi di kolam renang, diketahui korban sudah tidak bernafas,” ujarnya.
Dari rekaman CCTV yang ada, tersangka menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali di kolam renang dengan durasi yang berbeda-beda. Wira juga mengatakan ada momen kepala Dante dibenamkan selama hampir satu menit.
“Tersangka membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali dengan durasi waktu 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan yang terakhir tubuh korban dibenamkan ke dalam kolam selama 54 detik,” ujarnya.
(wnv/mea)