Jakarta –
Polda Metro Jaya mengerahkan 7.706 personel untuk mengamankan 65.495 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 di Jadetabek. Dari jumlah TPS yang ada, 21 di antaranya masuk kategori sangat rawan.
“Berdasarkan pengklasifikasian tugas yang sudah dilakukan setidaknya dalam 65.495 TPS yang diamankan nanti dapat dibagi menjadi 3 kategori. Yaitu TPS kurang rawan ada 64.333 TPS, TPS rawan 976 TPS, dan TPS sangat rawan 21 TPS,” kata Karyoto di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Karyoto mengatakan untuk penempatan personel di TPS akan disesuaikan dengan tingkat kerawanannya. Untuk TPS kategori aman cukup ditempatkan satu personel polisi.
“TPS biasanya ada yang satu polisi, dua polisi di sekian TPS, itu yang aman. Kalau yang rawan dua polisi (di) satu TPS,” imbuhnya.
Karyoto mengatakan pengklasifikasian TPS sangat rawan dilihat dari geografis dan sosial demografi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah rig pengeboran di Pulau Seribu.
“Ada dua (pengklasifikasian), geografis dan sosial demografi. Geografis itu seperti misalnya yang jauh dari mana mana, di rig di Pulau Seribu. Tempat pengeboran minyak, outsource kan di situ karyawan banyak, dia tidak ke mana-mana proses produksi tidak berhenti sehingga TPS-nya dibawa ke situ, itu termasuk yang sangat rawan. Rawannya ya kalau anginnya kencang mungkin ada gangguan-gangguan,” kata Karyoto
Karyoto mengatakan dirinya bersama stakeholder terkait akan memastikan pengiriman logistik ke wilayah tersebut sudah sesuai. Pihaknya akan memastikan kegiatan pemungutan suara 14 Februari besok berjalan lancar.
“Mudah-mudahan hari ini cerah laut mudah-mudahan ombak tidak tinggi, sehingga dipastikan nanti sebentar lagi akan saya cek, kepastian kotak suara sudah sampai mana,” tambahnya.
Total, sebanyak 7.706 personel untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024. Karyoto menegaskan kepada jajarannya untuk bertugas secara serius dalam mengawal dan mengamankan jalannya proses pemungutan.
“Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana masing-masing personel untuk memahami tugas dan tanggung jawab yang diembannya, serta bagaimana memahami prosedur di TPS serta terhadap surat dan kotak suara yang ada,” tuturnya.
Karyoto meminta personel yang melaksanakan pengamanan TPS untuk menjaga netralitas. Ia mewanti-wanti personel untuk menghindari duduk-duduk di tempat paslon atau pemenangan paslon.
“Koordinasi selalu dengan petugas di TPS, jangan lakukan hal-hal kontraproduktif yang dapat menyudutkan institusi Polri maupun TNI, pesan saya untuk menjaga netralitas kita,” tegas Karyoto.
(wnv/mea)