JAKARTA – Arsiparis Muda Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mudanto Pamungkas mengungkapkan keunikan pesta demokrasi pertama, yakni Pemilihan umum (Pemilu) tahun 1955.
Pada Pemilu 1955 di mana ada anggota legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih berusia 81 tahun.
“Pada waktu itu terpilih Anggota Legislatif yang bernama Raden Soedjono Prawirosoedarso, saat terpilih berusia 81 tahun dan merupakan pemimpin dari Perguruan Ilmu Sejati dari Madiun, Jawa Timur,” kata Mudanto di Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Prawirosoedarso bukan orang yang hidup sebagai politikus. Dia adalah guru kebatinan dengan puluhan ribu pengikut.
Dia menyampaikan hal menarik lain pada Pemilu pertama tahun 1955, yakni kontestan bukan hanya dari partai politik, tetapi juga dari organisasi massa dan perorangan.
“Selain itu, pada Pemilu 1955, anggota TNI dan Polri memiliki hak pilih juga seperti masyarakat umum,” ucapnya.
Dia menjelaskan ANRI juga memiliki arsip-arsip yang berkaitan dengan kegiatan kampanye dan pendistribusian surat suara, yang pada saat itu dilakukan melalui jalur laut, darat, dan udara.
“Untuk jalur laut, dilaksanakan oleh Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), sedangkan udara menggunakan Garuda Indonesia dan pesawat Angkatan Udara Republik Indonesia,” katanya
Adapun hasil Pemilu tahun 1955, baik untuk pemilihan anggota DPR RI maupun konstituante dimenangkan oleh empat partai besar, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) sebesar 8,4 juta suara dan 57 kursi DPR, Masyumi 7,9 juta suara dan 57 kursi DPR, Nahdlatul Ulama (NU) 6,9 juta suara dan 45 kursi DPR, serta Partai Komunis Indonesia (PKI) 6,1 juta suara dan 39 kursi DPR.
Dia mengisahkan pada Pemilu tahun 1955, kaum perempuan juga terlibat secara aktif, baik itu sebagai panitia maupun calon legislatif.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya