Jakarta –
Seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Isabela Pule (20) nekat panjat atap rumah majikan di Tanjung Duren, Jakarta Barat karena dikurung. Isabela keluar karena merasa kelaparan.
“Saat itu majikan saya pergi berlibur. Di saat dia pergi, kunci dapur nggak dibawa, jadi saya cepet buka pintu dapur terus naik loteng. Kan saya lapar, saya naik loteng,” ujar Isabela, kepada detikcom, Kamis (15/2/2024).
Setelah itu, Isabela duduk di pagar tembok rumah. Isabela bertemu warga yang juga berasal dari Sumba, NTT dan mencoba meminjam uang kepada orang tersebut untuk membeli makan.
“Pas ada tukang sampah lewat, teman-teman saya dari Sumba, mereka keluar untuk buang sampah. Saya panggil, mbak saya lapar, boleh nggak pinjam uang buat beli makan,” tanya Isabela.
Lanjut Isabela, temannya yang merasa iba tersebut tak bisa meminjamkannya uang. Tapi dia berjanji untuk memberikannya makan setiap hari.
“Mereka yang orang Sumba ini ambil makanan sambil video, terus dia kirim ke teman dia orang NTT. Sejak dia kirim video itu, saya dikeluarkan dari rumah itu,” ungkap Isabela.
Tak hanya jatah makan yang kurang manusiawi, Isabela mengaku dirinya juga mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya. Ia kadang dipukul, ditendang, bahkan diinjak. Namun, ia tak berani kabur dari rumah tersebut.
“Enggak ada (niatan untuk kabur). Saya cuma mau minta makan saja. Takut (kalau kabur) karena majikan sering ancam saya lapor polisi-polisi,” tutup Isabela.
Sebagai informasi, video Isabela meminta makanan tersebut viral di media sosial. Sejak itu, rekan-rekan dari organisasi Persatuan Timur Raya (Petir), Timur Indonesia Bersatu (TIB), pihak keluarga mengamankannya dan langsung membuat laporan ke Polres Jakarta Barat.
Bahkan, kini ia ditemani oleh dua kuasa hukumnya, yakni Norbertus Elu dan Joksan Melkisedek Atamou guna berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk mendalami kasus ini.
(mea/mea)