JAKARTA – Ekonomi Negara Jepang secara tak terduga masuk ke dalam jurang resesi setelah pertumbuhan ekonominya menyusut selama dua kuartal berturut-turut pada periode Oktober-Desember 2023.
Hal tersebut terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada kuartal IV-2023. Lebih buruk dari perkiraan, sebab ekonomi Jepang sebelumnya menyusut 3,3%.
Melansir laman BBC Jakarta, Jumat (16/2/2024), Jepang terlempar dari tiga besar ekonomi terkuat dunia. Kini, posisi Jepang digantikan Jerman.
Pada bulan Oktober, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa Jerman kemungkinan akan menyalip Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.
Dalam hal itu IMF mengumumkan berdasarkan perubahan peringkatnya setelah kedua negara mempublikasikan versi final angka pertumbuhan ekonomi mereka. Karena, Jepang dan Jerman mulai menerbitkan data yang membandingkan perekonomian pada tahun 1980.
Ekonom Neil Newman mengatakan bahwa perekonomian Jepang bernilai sekitar USD4,2 triliun (£3,3 triliun) pada tahun 2023, sedangkan Jerman bernilai USD4,4 triliun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya mata uang Jepang terhadap dolar.
Namun, melemahnya yen telah membantu meningkatkan harga saham beberapa perusahaan terbesar Jepang karena membuat ekspor negara tersebut, seperti mobil, lebih murah di pasar luar negeri.
Wakil kepala IMF Gita Gopinath juga mengatakan alasan penting mengapa peringkat Jepang berpotensi tergelincir karena yen yang turun sekitar 9% terhadap dolar AS pada tahun lalu.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya