Pesan persatuan disampaikan sejumlah pendakwah, ulama dan kiai usai Pemilu 2024. Mereka berharap semua pihak tetap mengutamakan persatuan Indonesia.
Salah satu yang menyampaikan pesan persatuan itu adalah Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Dia mengajak semua pihak menahan diri sambil menunggu keputusan resmi dari KPU terkait hasil Pilpres 2024.
“Saudaraku sebangsa dan setanah air, proses pilpres sudah berlangsung. Sambil menunggu keputusan dari KPU, sebaiknya kita sama-sama menahan diri. Jangan sampai ada sikap-sikap yang bisa menambah masalah baru. Semua pihak, kita ini satu keluarga besar di negeri ini,” kata Aa Gym dalam video di Instagram, Kamis (15/2/2024).
Aa Gym mengimbau paslon yang menang di Pilpres 2024 merangkul semua pihak. Sementara itu, mereka yang kalah diimbau legawa menerima hasil dari KPU.
“Mudah-mudahan yang diuji dengan kemenangan duniawi menyadari bahwa kemenangan ini adalah ujian yang sangat berat, akan menjadi baik kalau menjadi semakin rendah hati, bisa merangkul dan terus-menerus bisa memperbaiki segala kesalahan yang sudah dilakukan,” ujar Aa Gym.
“Begitupun bagi yang belum diberikan takdir oleh Allah bisa memimpin, berikut semua pemilihnya bersikap legowo. Jangan sampai melakukan hal-hal yang bisa menambah masalah baru. Adapun kekecewaan ataupun menyaksikan hal-hal yang tidak sesuai, bisa diproses dengan cara yang sesuai dengan aturan,” sambung dia.
Seruan serupa juga disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Suhud. Dia mengajak semua pihak untuk melakukan hal positif selama menunggu hasil real count Pemilu 2024.
“Tetap sabar dan melakukan hal-hal positif untuk bangsa kita, sambil tetap bersyukur bahwa bangsa kita dapat melewati masa-masa kampanye yang sedikit banyak, menguras tenaga dan pikiran serta perasaan yang kadang sedikit banyak membuat panasnya situasi, untuk menyikapi ini maka baiknya kita tetap dingin, damai dan mendahulukan kemaslahatan bersama (maslakhatul ‘amah),” kata Marsudi kepada wartawan, Kamis (15/2).
Dia mengatakan peserta pemilu yang menang versi hitung cepat untuk bersikap sewajarnya. Sementara bagi yang kalah, mereka diimbau untuk tetap melakukan hal positif bagi kemajuan bangsa.
“Bagi yang sudah merasa quick count sebagai pertanda kemenangan, maka kami harap tetap sewajarnya saja tidak berlebihan. Dan bagi yang belum bisa menerima hasil quick count sebagai pertanda kemenangan, maka masih banyak waktu untuk menunggu real count yang dilakukan oleh KPU, dan untuk terus melakukan hal-hal positif sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagai negara hukum. Karena inti bernegara yang mutamaddin, berbudaya ketimuran adalah yang berpegang pada hukum yang telah disepakati,” ujar Marsudi.