BANDUNG – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kota Bandung menyebabkan Jalan Pagarsih dan Cibadak, Kecamatan Andir, terendam banjir.
Ketinggian air banjir sekitar 15-30 sentimeter (cm).
Peristiwa banjir yang kerap terjadi di kawasan Pagarsih dan Cibadak setiap hujan turun menjadi sorotan netizen. Selain Pagarsih dan Cibadak, unggahan video itu juga memperlihatkan kondisi hujan deras disertai angin kencang di kawasan Gedebage, Kota Bandung.
Video banjir di Pagarsih-Cibadak, dan hujan deras di Gedebage yang diunggah akun publik di Instagram itu pun viral. Netizen menyoroti program Pemkot Bandung tentang tol air yang tak juga menuntaskan masalah banjir atau genangan di kawasan tersebut.
“Setiap hujan pasti min jalan jadi sungai,,,apalagi hujannya kaya barusan,” tulis cancan_thomson dalam komentarnya.
“Di antep wae ieu teh ku pemkot?” tulis 0xbrown.
“Eta tol air kumaha (Itu tol air bagaimana)?? pinuh mudal (penuh meluber),” tulis onangs_ak_47.
“Di pagarsih mun aya bule di sangka arena surfing,” komentar balltvbandung.
Diketahui, terdapat 12 titik rawan banjir di Kota Bandung yang menjadi masalah setiap musim hujan tiba. Lima titik di antaranya terparah sehingga menjadi prioritas untuk segera diatasi tahun ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, jumlah titik rawan banjir di Kota Bandung berkurang dibandingkan tahun sebelum.
“Beberapa tahun lalu, titik banjir di Bandung ini ada 25. Sekarang tinggal 12. Jadi sudah dilakukan berbagai upaya (untuk mengatasi banjir),” kata Pj Wali Kota Bandung di Mapolrestabes Bandung, Senin (8/1/2024).
Dari 12 titik lokasi banjir di Kota Bandung, ujar Bambang, terdapat lima titik dengan ketinggian rata-rata air lebih dari 30 sentimeter (cm) dengan genangan selama 1 jam lebih.
Lima titik tersebut di antaranya, Gedebage, Leuwipanjang, Pasirkoja, Margahayu Raya, dan Pagarsih. “Lima titik ini jadi prioritas kami untuk diatasi,” ujar Bambang.
Dia menuturkan, Pemkot Bandung melaksanakan beberapa program untuk mengatasi tiitk banjir tersebut. Salah satunya, program mapag hujan, yaitu membersihkan saluran air bersama warga. Saluran dibersihkan karena diidentifikasi sebagai salah satu penyebab banjir.
“SDA dan Bina Marga memastikan saluran dibersihkan karena salah satu penyebab genangan air di Kota Bandung adalah saluran yang air yang tersumbat,” tuturnya.
Selain itu, kata Bambang, Pemkot Bandung membangun beberapa kolam retensi yang berfungsi untuk parkir air. Salah satunya dibangun di Gedebage Bandung dan Margahayu Raya untuk mengatasi masalah banjir.
“Di barat Pasirkoja, ada rumah pompa. Ditarget berrfungsi pada Januari 2024. Kemudian di Leuwipanjang,” ucap Bambang Tirtoyuliono.
Bambang meminta masyarakat melaporkan ke petugas jika mengetahui titik-titik banjir lain di Kota Bandung agar segera diatasi.