Jakarta –
Aksi Bhabinkamtibmas Mekar Baru, Polsek Petir, Polres Serang, Briptu Ahmad Sali Rawana, mendapat apresiasi dari warga di tempatnya bertugas. Dia membina warga Mekar Baru dengan bercocok tanam pepaya california.
Cerita terkait peran Briptu Sali membina warga lewat pertanian datang dari warga setempat bernama Suradi. Saat dihubungi detikcom, Kamis (15/2/2024), Suradi menyebut kenal dengan Briptu Sali karena ‘polisi pedesaan’ itu kerap berkeliling ke desa-desa binaannya dan bertemu dengan warga sekitar.
Masyarakat, termasuk Suradi, sering mengadu berbagai permasalahan kepada Briptu Sali. Ide bertani pepaya california awalnya datang dari Suradi usai dirinya melihat ada tanah sekitar 3 hektare tapi tidak terpelihara dengan baik.
Namun masalahnya adalah lahan tersebut milik orang lain dan Suradi tidak punya hak serta izin memanfaatkan lahan gamblung (lahan tidak produktif-red) tersebut. Suradi pun bercerita ke Briptu Sali tentang idenya untuk bertani pepaya california demi memberdayakan masyarakat setempat agar memilik penghasilan.
“Lahannya itu ya garung (gamblung), sebetulnya untuk perumahan. Dimanfaatkan sama saya sebelum ada pembangunan perumahan, makanya (ingin) dimanfaatkan sama saya. Daripada lahan nganggur, makanya (ingin) saya manfaatkan,” kata Suradi kepada detikcom.
Briptu Sali pun mendukung ide Suradi tersebut. Menurut Suradi, Sali membantu koordinasi dengan pemilik lahan dan lurah setempat untuk meminta izin pemakaian lahan agar dimanfaatkan warga untuk bertani. Singkat cerita, izin didapat dan Sali memberikan modal awal sebesar Rp 3 juta untuk para petani menanam pepaya california.
“Dia itu mendukung. Malahan dia itu ngasih nih buat modal awalnya itu Rp 3 juta,” ucap Suradi.
Singkat cerita, Sali dan para petani Desa Mekar Baru bahu-membahu membereskan tanah itu, lalu ditanami, hingga kini sudah sekitar setahun hasilnya dapat dirasakan. Kebun pepaya california seluas 3 hektare itu sudah panen dengan hasilnya dijual dan dibagi-bagi untuk warga.
“Panen kadang-kadang seton, kadang-kadang seton setengah, kadang 5 kuintal. Per minggu ngejualnya, harganya Rp 4.500 sampai Rp 6.000 di kebon, beda-beda bagaimana pasarannya. (Hasil panen) Dibagi-bagi sama yang kerja, kalau sekarang ibu-ibu ada 4, laki-lakinya ada 3 karyawannya. Dari hasil juga dibagi-bagi (ke masyarakat),” ujarnya.
Suradi merasa senang atas bantuan dari Briptu Sali. Menurutnya, Briptu Sali tak hanya berkontribusi memberikan uangnya untuk modal awal, tapi juga tenaganya karena suka membantu untuk sekadar mencangkul hingga menebar pupuk di kebun di sela-sela tugasnya sebagai polisi.
“Saya udah bersyukur didukung sama dia, seneng. Kalau lagi nggak tugas di (Polsek) Petir, dia sering ke sini, kadang-kadang nginep. Kadang-kadang bawa pacul, macul. Tenaganya bantu, ya duitnya bantu kan itu awalnya,” kata Suradi.
Dia memastikan bahwa Briptu Suli tidak pernah meminta imbalan apapun dari warga meskipun punya peran besar dalam pemberdayaan warga dalam bertani pepaya california di Mekar Baru.
Dihubungi terpisah, Briptu Sali menjelaskan awal mula dirinya membantu masyarakat Desa Mekar Baru dengan bertani pepaya california. Dia merasa kasihan dengan kondisi banyaknya masyarakat yang kesulitan secara ekonomi karena tidak bekerja.
“Mohon maaf sebelumnya di wilayah saya ini memang pedesaan dan juga di sini tidak ada yang namanya pabrik. Saya terpikir di sini ada tanah kosong. Kita melihat untuk meningkatkan SDM di sini perlu inovasi, terlintas saya bersama Pak Lurah juga berpikir untuk kita mendapat izin mengelola lahan tersebut yang 3 hektare tersebut. Alhamdulillah saya Pak Lurah dan kelompok tani sepakat untuk menanam pepaya california,” jelas Sali.
“Saya merasa melihat masyarakat di sini kayak tidak ada penghasilan, makannya saya peduli masyarakat di sini,” tambahnya.
Bhabinkamtibmas Mekar Baru, Polsek Petir, Polres Serang, Briptu Ahmad Sali Rawana Foto: dok. istimewa
|
Menurut Sali, dia memberi modal awal Rp 3 juta kepada para petani dari uang pribadinya. Saat itu, Sali berharap dengan uang Rp 3 juta bisa dimanfaatkan petani untuk membersihkan rumput dan tanaman liar di lahan itu serta membeli bibitnya.
“Untuk pupuk, saya berkoordinasi dengan pihak-pihak yang semisal bisa mendatangkan pupuk tersebut, supaya bisa untuk ditanami. Kita saling membantu satu sama lain,” ucapnya.
Dia bercerita proses pembukaan lahan untuk dimanfaatkan warga bertani pepaya california. Menurutnya, sebelum tanahnya gembur seperti sekarang, dulu tanah itu hanya semak belukar dengan rumput-rumput atau tanaman liar yang tinggi.
Menurut Sali, karena tak terawat sama sekali, lahan itu hanya menjadi tempat ular berkembang biak. Terbukti, ketika dirinya dan para petani tengah membabat rumput-rumput dan tanaman liar menemukan banyak ular piton dan ular berbisa lainnya. Ular-ular itu pun dievakuasi ke tempat yang jauh dari permukiman warga agar tidak membahayakan.
Selain memberdayakan masyarakat lewat pertanian, Briptu Sali juga kerap membantu dalam pembangunan tempat-tempat ibadah hingga pesantren di wilayah tempatnya bertugas. Misalnya, membantu dengan tenaga dengan gotong royong bersama warga hingga menyisihkan gajinya untuk sekadar membeli semen.
“Untuk bangunan saya hanya membantu dana yang nggak terlalu besar, cuma cukup untuk beli semen, bantu sedikit tenaga. Ikut bersedekah aja, walaupun nggak seberapa,” katanya.
Atas aksinya membantu warga di desa binaannya itu, Briptu Sali sering mendapat penghargaan dari Polres Serang hingga Polda Banten. Di lingkungan kepolisian di Banten, Briptu Sali dikenal sebagai bhabinkamtibmas berprestasi karena aksi-aksinya dalam membantu masyarakat.
“Kemaren juga juara satu lomba bhabinkamtibmas se-Polres Serang, kebetulan saya yang menaikkan itu pepaya california dan inovasi-inovasi lain. Seperti membantu musala yang ada di Lembur Jengkol, saya juga membantu ustaz Nasiruddin dalam pembangunan Ponpes Assubulus Salam. Alhamdulillah dengan inovasi-inovasi saya bisa membantu masyarakat,” imbuhnya.
(fas/hri)