Jakarta –
Pada Jumat, 23 Februari 2024 diperingati Hari Internasional Menentang Perundungan atau International Stand Up to Bullying Day. Hari Internasional Menentang Perundungan diperingati dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Februari dan November.
Pada bulan Februari, Hari Internasional Menentang Perundungan diperingati pada hari Jumat terakhir di bulan tersebut. Sedangkan pada bulan November, Hari Internasional Menentang Perundungan diperingati pada hari Jumat ketiga di bulan tersebut.
Peringatan Hari Internasional Menentang Perundungan di bulan Februari merupakan bagian dari Pekan Anti-Bullying yang bertujuan untuk menciptakan empati dan mengakhiri perundungan dan pelecehan. Peringatan ini dilakukan oleh sekolah, tempat kerja, dan organisasi di lebih dari 25 negara.
Sejarah dan Tujuan Peringatannya
Hari Internasional Menentang Perundungan dirayakan pertama kali diadakan pada bulan Februari 2008 di Kanada. Sejarahnya, seperti dikutip dari situs National Today, bermula dari aksi dua siswa kelas 12 di Nova Scotia. Travis Price dan David Shepherd yang memprotes ketika seorang teman sekelasnya diejek karena mengenakan kemeja merah muda.
Bentuk protes yang dilakukan adalah mereka membeli 50 kemeja merah muda di toko diskon dan mengirim email kepada teman-teman sekelasnya untuk meminta mereka mengenakan kemeja merah muda yang telah mereka beli keesokan harinya, untuk menciptakan “lautan warna merah muda” untuk mendukung siswa yang diintimidasi.
Banyak siswa yang mengenakan kemeja tersebut, sementara yang lainnya datang ke sekolah dengan pakaian merah muda mereka sendiri. Tindakan kreativitas dan kebaikan mereka mendapat perhatian di seluruh Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. Pada tahun berikutnya, Hari Internasional Menentang Perundungan menjadi viral di banyak negara di seluruh dunia.
Hari Anti Bullying Internasional adalah acara semi-tahunan yang diadakan pada bulan Februari dan November. Mereka yang berpartisipasi pada hari itu menandatangani dan mengenakan “kaos janji” berwarna merah muda untuk mengambil sikap publik melawan perundungan. Kaos tersebut menunjukkan ketidaksenangan terhadap perundungan dan memberikan dukungan kepada para korban.
Hal tersebut merupakan cara non-konfrontatif untuk melawan para perundung. Ini pertama kali terjadi pada Februari 2008, ketika 236 sekolah, tempat kerja, dan organisasi berpartisipasi dengan mengenakan kaos merah muda. Setiap sekolah, tempat kerja, atau organisasi yang berpartisipasi menyelenggarakan stan mereka dengan bantuan yang disediakan oleh koordinator acara.
(wia/imk)