Jakarta –
Warga di Kota Bogor bernama Mahfudin alias Udin (72) meninggal dunia akibat disengat kawanan tawon jenis vespa. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan sengatan tawon dalam jumlah banyak bisa menyebabkan alergi yang parah.
“Sengatan tawon (vespa) dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah atau fatal dan seringkali dalam istilah medis disebut sebagai anafilaksis,” kata peneliti BRIN, Hari Nugroho, saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).
Anifilaksis merupakan alergi yang ditandai dengan gejala ruam gatal hingga pembengkakan tenggorokan. Penderita juga mengalami muntah, pusing berasa ingin pingsan hingga tekanan darah rendah.
Hari mengatakan reaksi alergi tersebut juga dapat berakibat pada kegagalan multi organ. Dalam kasus sengatan tawon vespa, penyebab kematian korban acap kali terjadi akibat sejumlah organ gagal berfungsi.
“Reaksi alergi ini dapat menyebabkan penderita menjadi sesak napas dan dalam kondisi terburuk dapat menyebabkan kegagalan multi organ seperti gagal ginjal dan disfungsi hati. Kegagala multi organi ini yang seringkali menyebabkan kematian dari korban yang disengat tawon vespa,” tutur Hari.
Hari juga menjelaskan sejumlah langkah yang harus dilakukan dalam menangani korban sengatan tawon. Dia mengatakan para korban harus segera mendapatkan perawatan medis untuk mencegah reaksi alergi fatal terjadi.
“Jika tersengat tawon, apalagi tersengat dalam jumlah banyak, memang sebaiknya langsung ke fasilitas medis terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan medis sehingga meminimalkan akibat fatal bagi korban sengatan,” katanya.
Untuk langkah mitigasi, kata Hari, warga yang menemukan sarang tawong vespa diminta untuk tidak memindahkan tanpa dilengkapi perlengkapan sesuai standar.
“Jika menemukan sarang tawon Vespa yang berada dekat pemukiman, sebaiknya tidak mencoba untuk memindahkan atau memusnahkannya tanpa dilengkapi dengan perlengkapan standar untuk penanganan tawon. Laporkan kepada petugas Damkar agar mendapatkan penanganan yang sesuai standar keamanan bagi semuanya,” tutur Hari.
Lansia di Bogor Tewas Disengat Tawon Vespa
Mahfudin alias Udin (72), pria yang sehari-hari bertugas sebagai marbut masjid di Tanahsareal, Kota Bogot, tewas akibat disengat kawanan tawon jenis vespa. Mahfudin tewas disengat tawon ketika hendak menyingkirkan sarang tawon di atap rumah warga.
“Iya betul, kejadiannya kemarin jam 11 siang. Almarhum sendirian mau ambil sarang, tapi kena disengat sama itu tawonnya, banyak kenanya,” kata adik kandung korban, Jajat (58), saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanahsareal, Kota Bogor, Kamis (22/2/2024).
“Itu banyak digigitnya (disengat), lebih dari 10 kali (disengat), di tangan, di punggung, dada, muka juga ada,” imbuhnya.
Jajat menyebutkan, peristiwa terjadi ketika Mahfudin hendak menyingkirkan sarang tawon di atap rumah warga di dekat kediamannya. Belum sempat mengevakuasi sarang tawon, Mahfudin diserang dan disengat berkali-kali oleh kawanan tawon.
“Ini teh inisiatif almarhum. Jadi yang punya rumah itu ke sini aja, minta tolong gitu (minta bantu evakuasi sarang tawon) karena takut gitu. Teman-teman di masjid juga bilang jangan, karena kan bahaya ya. Keluarga juga bilang jangan, tapi memang dasarnya almarhum orangnya baik ya, jadi dia maksa. Ya karena niatnya mau menolong orang ya,” kata Jajat.
“Iya, sehari-hari dia marbut masjid sini,” imbuhnya.
Jajat menyebut efek sengatan tawon pada tubuh Mahfudin berupa badan lemas, badan terasa panas, hingga sesak napas. Mahfudin kemudian meninggal di rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB atau sekitar 10 jam setelah disengat kawanan tawon.
“Jadi kronologinya, jam 11.00 WIB almarhum naik ambil sarang, di situ dia disengat kan jam 11.30 tuh udah di rumah, kondisi udah lemes, sempat disuntik mantri. Udah gitu, saya inisiatif bawa ke RSUD, satu jam di situ terus dirujuk ke Rumah Sakit Islam, meninggal di sana sekitar jam 21.00 WIB,” kata Jajat.
(ygs/eva)