Jakarta –
Polisi melakukan tes psikologi kepada gadis berusia 14 tahun asal Sumatera Barat (Sumbar) yang dibuang ‘Mami’ muncikari di Tol Ancol, Jakarta Utara. Polisi menyebut tes psikologi itu dilakukan karena keterangan gadis tersebut berubah-ubah.
“Iya, dicek juga (psikologi), soalnya keterangannya berubah-ubah. Takutnya orang lari rumahnya atau bagaimana, kita kan belum tahu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian kepada wartawan, Jumat (23/2/2024).
Hady menerangkan pihaknya juga saat ini tengah menyisir dan mengecek CCTV satu per satu di lokasi. Dia menyebut pengecekan CCTV itu untuk memastikan lokasi pasti terkait gadis yang ‘dibuang’ di Tol Ancol.
“Lagi diselidiki satu-satu, karena ada yang bilang dia turunnya di sini, ada yang bilang turunnya di sini. Masih belum sinkron,” ujarnya.
Hady mengatakan polisi juga akan menemui orang yang pertama kali menemukan gadis berusia 14 tahun itu. Hady mengatakan pihaknya ingin merunut kejadian saat pertama kali gadis asal Sumbar itu ditemukan.
“Kita juga mau ketemu orang yang pertama menemukan. karena kan dia sempat beberapa di rumah ibu itu. Kita mau tahu dia turunnya di mana, arah mana, diurut dulu satu-satu,” katanya.
Sudah Diperiksa
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya juga telah menemui gadis tersebut. Polisi juga sempat melakukan pemeriksaan awal kepada remaja putri tersebut.
“Namun keterangan korban masih berubah-ubah. Kami masih menunggu observasi dengan dinsos dan psikolog ya,” ujar Gidion saat dihubungi, Jumat (23/2).
Polisi saat ini masih mengumpulkan bukti terkait pembuangan gadis tersebut diTol Ancol.Identitas kendaraan terduga pelaku masih diselidiki.
“Masih dalam penyelidikan,” ucap Gidion.
Hendak Dijadikan PSK
Gadis berumur 14 tahun asal Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan di Tol Ancol pada Rabu (21/2). Korban diduga dibuang oleh rombongan ‘Mami’ di kolong Tol Ancol hendak dijual kepada pria hidung belang.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pedagang bernama Wahati (50), yang menemukan gadis tersebut. Wahati selanjutnya menyerahkan gadis tersebut kepada petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara.
“Bahwa dia (korban) dibuang di jalan tol oleh orang bertubuh besar, setelah waktu lalu dia dibawa seorang ibu bersama 59 orang anak seusianya dan dijual untuk melayani om-om tak dikenal,” kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara Rizqon Hermawan saat dihubungi, Kamis (22/2).
Rizqon tidak memerinci kondisi korban saat pertama kali ditemukan. Dia mengatakan pihaknya hanya menerima korban setelah mendapat laporan dari korban pelapor. Setelahnya, korban pun dititipkan ke Panti Sosial Cipayung, Jakarta Timur.
“Sekarang sudah di panti. Secara kondisi kita tidak terlalu ini, kita hanya menerima laporan, kita langsung antar ke panti,” ujarnya.
(whn/aud)