JAKARTA – Lebih dari 570 file dan dokumen hasil peretasan hacker China bocor ke platform pengembang GitHub minggu lalu. Banyaknya dokumen yang bocor memberikan gambaran seberapa luas dan efektif operasi yang dilancarkan para hacker di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Dalam dokumen yang bocor menunjukkan bahwa hacker China telah mendokumentasikan aktivitas peretasan di banyak negara. Terungkap bahwa hacker berasal dari iSoon yang merupakan kontraktor keamanan swasta yang memiliki hubungan dengan pemerintah China.
“Kami punya banyak alasan untuk percaya bahwa ini adalah data asli dari kontraktor yang mendukung operasi spionase dunia maya global dan domestik di luar China,” kata pakar keamanan siber, John Hultquist, seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (23/2/2024).
Dokumen juga menyebutkan siapa saja target para hacker China, mulai dari lembaga pemerintah hingga bisnis. Misalnya seperti perusahaan telekomunikasi di setidaknya 20 negara dan wilayah asing termasuk Inggris, India, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia.
Di dokumen yang bocor itu juga memperlihatkan bagaimana para hacker China mengklaim dapat mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk raksasa teknologi Microsoft dan juga Google.
Meskipun dokumen tidak menyebutkan target apa pun di pihak AS, laporan tersebut sejalan dengan peringatan dari pejabat keamanan dan pakar siber mengenai operasi peretasan China. Misalnya dari Kepala FBI, Christopher Wray yang mengatakan kepada China telah menjalankan program peretasan terbesar di dunia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya