ANAK-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan wajib mendapatkan nutrisi yang sehat dan cukup, setiap harinya agar dapat menunjang pertumbuhannya. Nutrisi bisa didapatkan langsung dari makan-makanan yang sehat dan juga dari suplemen kesehatan.
Akan tetapi, para orangtua harus memperhatikan kebutuhan si kecil dan tidak bisa sembarangan langsung memberikan suplemen kesehatan pada anak. Pemberian suplemen untuk sang buah hati sebaiknya melalui konsultasi dengan dokter, agar tidak salah pilih dan mendapatkan manfaat yang maksimal untuk tumbuh kembangnya.
Dokter Spesialis Anak, DR.dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) menjelaskan, ternyata sebetulnya anak tidak wajib mengonsumsi suplemen apabila memang kondisinya sehat dan pertumbuhannya bagus.
“Anak tidak perlu suplemen apabila pertumbuhannya sesuai grafik. Kalau bagus banget pertumbuhannya, sudah santai saja enggak perlu suplemen kesehatan.,” jelas dr. Ariani dalam Webinar Suplemen Kesehatan di kanal Youtube BPOM, Jumat (23/2/2024)
BACA JUGA:
“Kemudian jika anak diberikan makanan dalam porsi yang cukup dan bervariasi. Pastikan mikronutriennya cukup, maka tidak perlu suplemen,” sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Merujuk pada penjelasan Dr. Ariani di atas, artinya nutrisi dari makanan yang setiap hari dikonsumsi anak sudah cukup, maka suplemen anak tidak diperlukan.
Namun, jika memang anak cenderung susah makan atau porsi makannya sedikit sekali, maka penambahan suplemen sangat dianjurkan. Sebab artinya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak dari makanan menjadi kurang.
Lebih lanjut Dr. Ariani pun menyebut kondisi anak yang sehat, tapi hanya mengonsumsi makanan dengan total kurang dari dua puluh jenis atau pilihan makanan yang disukainya terbatas, maka orangtua boleh memberikan suplemen kesehatan sebagai tambahan.
Kemudian, untuk anak yang sakit pun peran suplemen juga sangat penting. Terlebih jika anak memiliki banyak alergi, sehingga tidak bisa mendapatkan nutrisi langsung dari makanan dan perlu bantuan vitamin dari suplemen.
“Kalau ada penyakit kronik dan dietnya terbatas. Misalnya anak ada alergi yang terlalu banyak atau dietnya intoleransi makanan tertentu, sehingga dia tidak bisa mendapatkan zat-zat tertentu, ini boleh diberikan suplemen,” tegas Dr. Ariani
Dalam pemberian suplemen kesehatan, para orangtua diperingatkan agar tidak memberikan suplemen pada anak melebihi aturan pakainya. Dikhawatirkan anak bisa mengalami overdosis suplemen, yang membuat kandungan suplemen menjadi racun dalam tubuh.
Terakhir, Dr. Ariani menegaskan para orangtua harus memberikan sang buah hati makanan yang tinggi akan protein hewani selama masa pertumbuhan. Konsumsi buah dan sayur dalam masa pertumbuhan penting, tetapi anak belum membutuhkan banyak.
“Untuk anak-anak yang paling penting protein hewani. Protein nabati boleh, tapi tetap utamakan protein hewani,” pungkasnya singkat.