KASUS bullying atau perundungan, nyatanya bukan hanya terjadi di secara langsung di lingkup pertemanan anak secara kehidupan nyata, melainkan juga bisa terjadi di dunia maya alias lewat internet dan media sosial.
Terlebih saat ini perkembangan media sosial sudah sangat pesat, sehingga sangat besar kemungkinan anak menjadi korban atau bahkan pelaku bullying. Tindakan bullying seperti mengucilkan atau melukai seseorang yang dilakukan di dunia maya ini, dikenal dengan istilah cyberbullying. Sama halnya dengan bullying pada umumnya, cyberbullying juga bisa menyerang kesehatan fisik serta mental anak.
Dokter sekaligus praktisi Neuroparenting Skill, dr. Aisah Dahlan, mengungkap bahwa bullying telah ada sejak zaman dulu, namun yang membedakan adalah kasus bullying zaman dulu biasanya berhenti ketika pulang sekolah.
Namun kini dengan adanya perkembangan media sosial, anak bisa mendapat bullying kapanpun dan dimanapun.
“Kalau jaman dulu bullying berhenti kalau sudah pulang sekolah, selesai. Sekarang karena ada media di gadget tadi tengah malem pun juga masih bisa dibully kan,” kata dr. Aisah dalam podcast Close The Door dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Rabu (28/2/2024)
Ia menjelaskan lebih lanjut, betapa pentingnya peran orangtua untuk menghindari tindakan cyberbullying pada anak. Salah satu langkah yang bisa dilakukan orangtua, yakni dengan membatasi penggunaan gadget seperti ponsel, computer, dan tablet pada anak.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya