Jakarta –
Ambulans yang membawa jenazah Bintang Balqis Maulana (14), santri yang tewas dianiaya seniornya di Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri sempat berhenti satu jam sebelum di rumah duka. Ambulans itu berhenti karena orang tua Bintang masih belum ada di rumah.
Dilansir detikJatim, Ponidi, tetangga korban mengaku sempat mendengarkan pengakuan AF alias FTH (16) salah satu tersangka penganiayaan sekaligus sepupu Bintang saat diperiksa di Polsek Glenmore, Banyuwangi. Dari pengakuan AF, ternyata ambulans sempat berhenti selama 1 jam sebelum tiba di rumah duka.
Saat itu, ambulans berhenti di jalan simpang tiga lingkungan Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Glenmore, Banyuwangi. Alasan berhentinya ambulans karena orang tua Bintang belum tiba dari Bali.
“Berhenti di pertigaan itu katanya karena menunggu orang tuanya sepupu Bintang itu yang dari Bali,” ungkap Ponidi, dilansir detikJatim Selasa (27/02).
Saat mengantarkan jenazah itu, AF dan orang tuanya, Suryanto juga turut ikut. Setelah orang tua Bintang datang, ambulans tersebut baru berangkat ke rumahnya. Saat itu, Suryanto dan AF meminta jenazah tak dibuka.
Namun karena adanya tetesan darah, keluarga dan tetangga Bintang minta kain kafan jenazah dibuka untuk mengetahui kondisi jenazah. Suryanto yang terkesan menghalang-halangi jenazah dibuka menimbulkan kecurigaan dari keluarga dan tetangga.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/imk)