Jakarta –
Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur turun. Termurah, harga yakni Rp 14.200 sebelumnya Rp 14.400 per kg.
Salah satu pedagang beras di Pasar Indung Cipinang, Siti (28) mengatakan sejak kemarin (28/2) harga beras sudah turun. Siti menjual 6 jenis beras.
“Per kg Rp 14 ribu jenis beras merek Balon,” kata Siti kepada wartawan, di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).
Siti menjual beras setiap 50 kg dengan harga Rp 710 ribu untuk beras merek Balon. Sementara jenis beras termahal yang dijual Siti yakni Rp 15.800 per kg.
“Paling mahal Rp 790 ribu (per 50 kg) dari HNM, Ramos Solo. Ini Rp 15.800 per kg,” imbuhnya.
Foto: Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. (Annisa/detikcom)
|
Meski demikian, Siti mengatakan ketika harga beras mengalami kenaikan, hampir setiap hari harga tersebut berubah. Terutama beras jenis Ramos Solo yang harganya berubah-ubah sampai 3 kali.
“Kadang bisa kalau zamannya lagi naik, per hari bisa naik terus. Terus sehari bisa 3 kali naik untuk yang beras jenis Ramos Solo. Soalnya kan emang mahal ya,” ujarnya.
Penjual beras lainnya, Asep mengatakan, jenis beras premium yang dijual seperti Beras Ramos Bandung, Garut, Sumedang dan Pandan Wangi belum mengalami penurunan. Hal itu lantaran waktu panen yang belum datang.
“Itu harga masih lumayan tinggi. Kalo premium belum terlalu turun. Iya, nggak turun karena belum panen,” kata Asep.
Asep mengatakan, harga per kilogram beras premium berkisar Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu. Dia menambahkan pada bulan Maret kemungkinan harga bisa berubah karena para petani mulai masuk musim panen.
“Per kg Rp 17 ribu. Saya jualnya ke pelanggan. Kalau pandan wangi paling mahal yang masih tinggi sekitar Rp 18 ribu lebih. Kalau beras premium masih bertahan (harganya) mungkin kalau sudah panen. Bulan Maret,” katanya.
(idn/idn)