Kemacetan lalu lintas (lalin) terjadi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), akibat banjir menggenang. Karyawati yang bekerja di sekitar Kelapa Gading mengeluh karena perjalanannya molor selama 2 jam.
Karyawati itu tak lain bernama Sarah, yang berangkat dari Cakung, Jakarta Timur. Dia mengaku berangkat pukul 06.30 WIB dan sampai di kantor sekitar pukul 09.00 WIB.
Padahal katanya perjalanan biasanya tak sampai memakan waktu 1 jam. Dia bercerita bahwa banyak motor mogok akibat banjir.
“Saya berangkat 06.30 dari Cakung. Baru sampai sini jam 09.00 WIB lewat, tadi kondisi masih hujan,” ujar Sarah saat dihubungi detikcom. Kamis (29/2).
“Biasanya, 06.30 WIB berangkat, jam 07.20 WIB sudah sampai. Karena banjir dan macet tadi, jadi selisih 2 jam perjalanan dari biasanya,” tambahnya.
Keluhan juga disampaikan oleh Dimas yang ingin menjemput anaknya sekolah. Bahkan dia hanya melakukan perjalanan di sekitar Kelapa Gading dan memakan waktu 3 jam.
“Saya dari MOI mau ke MKG. Keluar dari MOI sekitar jam 09.00 WIB. Baru sampai MKG jam 12.30 WIB,” kata Dimas saat dihubungi.
“Itu juga muter dari arah MOI puter di depan Family Mart karena ke arah bunderan, banjirnya semakin dalem. (Perjalanan) Lebih dari 3 jam, hampir 4 jam. (Biasanya) Paling 15 menit,” tambahnya.
BPBD: Cuaca Kelapa Gading Ekstrem
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan kondisi curah hujan di wilayah Jakarta Utara, khususnya Kelapa Gading tergolong ekstrem. Curah hujan tertinggi di Kelapa Gading mencapai 157,4 mm/hari.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan terdapat lima kategori curah hujan mulai dari ringan, sedang, lebat, sangat lebat hingga ekstrem. Suatu wilayah masuk kategori ekstrem apabila curah hujannya melebihi 150 mm/hari.
“Terjadi hujan dari jam 12 termasuk jam 3 pagi sampai dengan siang ini masih terjadi. Berdasarkan data BMKG, ada titik lokasi yang curah hujannya di atas rata-rata. Saya ambil contoh Kelapa Gading, berdasarkan data BMKG itu curah hujan 157 mm/hari,” kata Isnawa saat ditemui di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/2).
“Di Kelapa Gading termasuk sangat ekstrem. Hujannya intensitas sangat lama,” sambungnya.
Di sisi lain, BPBD melakukan pemantauan terhadap puluhan titik tempat genangan muncul. Sejauh ini, kondisi banjir terparah terdapat di wilayah Rawa Terate, Jakarta Timur. Sementara wilayah yang cenderung aman dari kemunculan genangan di Jakarta Selatan.
“Justru yang agak aman di Jakarta Selatan. Jakarta selatan tidak terdampak karena kita monitor di kawasan hulu belum ada hujan ekstrem,” jelasnya.