JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah produksi padi, gabah kering giling pada periode Januari-April 2024 mengalami penurunan sebesar 3,95 juta ton atau turun 17,54% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah menjelaskan, pada periode Januari-April 2023 total produksi GKG sebanyak 22,5 juta ton, sedangkan pada periode Januari – April 2024 ini diproyeksikan produksi GKG hanya sebesar 18,59 juta ton.
“Penurunan produksi tersebut disebabkan oleh penurunan luas panen,” ujar Habibullah dalam rilis BPS Maret, Jumat (1/3/2024).
Lebih lanjut, Habibullah merinci soal data penurunan produksi padi yang terjadi pada awal tahun 2024 ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada bulan Januari 2024 lalu produksi GKG hanya 1,5 juta ton, padahal Januari 2023 sebanyak 2,33 juta ton.
Pada bulan Februari 2023 total produksi GKG sebanyak 4,95 juta ton, namun pada Februari 2024 ini turun drastis menjadi 2,39 juta ton. Kemudian pada Maret ini diproyeksikan kapasitas produksi GKG 6,15 juta ton, turun dari bulan Maret 2023 sebanyak 8,92 juta ton.
Meski demikian, puncak panen raya diproyeksikan bakal terjadi pada bulan April 2024 dengan kapasitas produksi diperkirakan mencapai 8,55 juta ton, atau naik jika dibandingkan April 2023 sebesar 6,35 juta ton.
“Puncak produksi padi 2024 diperkirakan terjadi di bulan April dengan produksi sebesar 8,55 juta ton GKG,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya