JAKARTA – Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik menjadi 3,12 persen pada Sabtu 2 Maret 2024, bedasarkan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pakar telematika, Roy Suryo juga sempat mencatat kejanggalan data yang dimuat pada aplikasi Sirekap.
Dia mencatat, kenaikan jumlah suara sebanyak 80 ribu dalam 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Padahal di setiap TPS menurutnya paling banyak hanya 300 orang.
“Khusus untuk PSI, tanggal 15 Februari angkanya 2,68 persen, untuk tanggal 1 maret 3,02 persen dan terakhir adalah 3,12 persen,” ujar Roy Suryo, dalam tayangan Sindonews TV, Sabtu (2/3/2024).
“Nah khusus pada tanggal 1 Maret itu jam 10 pagi, itu perolehan angkanya 2,319,968, sore harinya jam 4 sore itu 2,403,308, kalau kita melihat itu kan biasa ya, bisa naik. nah menariknya apa, perolehan angkanya berapa 83.340 ribu ternyata itu hanya dari 10 TPS,” sambungnya.
Untuk itu, agar tuduhan itu tidak terus berkembang dia mendesak KPU melakukan audit forensik terkait aplikasi Sirekap. Jika hal tersebut tidak dijalankan, menurut ada hal yang harus dicurigai dari KPU.
“Maka dari itu tidak perlu menuduh dulu, tapi buka saja audit forensik IT KPU udah clear. Dengan dibuka audit forensik IT KPU terbuka nanti ‘loh kok ini ada penambahan’ loh ini ada pengurangan’. Begitu KPU tidak mau membuka dengan audit forensik Yaudah gawat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mikhail Gorbachev Dom turut buka suara atas lonjakan raihan suara partainya pada Sirekap KPU RI dalam beberapa waktu terakhir.
Ia berkata, tak hanya PSI yang melonjak meraup suara, salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Raihan suara PKB di Sirekap KPU RI telah mencapai angka 11%, padahal dari hasil quick count hanya mendapat 10%.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya