Jakarta –
Bajaj nyelonong masuk Tol Jakarta-Tangerang mengaku tersasar aplikasi peta. Bajaj tersebut sempat melawan arah hingga akhirnya diberikan teguran oleh polisi.
Kepala Induk PJR Tol Bitung, AKP Andy Pradana mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (3/3) kemarin. Sopir bajaj pun sudah dimintai keterangan terkait hal tersebut.
“Kita melakukan tindakan teguran,” ujar Andy saat dihubungi wartawan, Senin (4/3/2024).
Andy mengatakan, kejadian tersebut bukan kali pertama lantaran tidak adanya pintu tol di kawasan Tomang tersebut. Ke depan, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk melakukan patroli mencegah hal serupa.
“Kalau dari Tomang itu kan nggak ada pintu tolnya. di situ ada lampu merah yang arah Tangerang itu nggak ada pintu tol. Dengan jasa Marga akhirnya kita standby kan koordinasi dengan patroli, sekuriti patroli. Kita standby di sana di jam-jam sibuk, dengan patroli Jasa Marga,” tuturnya.
Pengakuan Sopir Bajaj
Andy mengatakan sopir bajaj itu masuk tol lewat Pintu Tol Tomang. Sopir bajaj mengaku tersasar masuk jalan tol karena mengikuti aplikasi peta.
“Alasannya, dia ngikutin maps dan nggak lihat rambu-rambu, sebelum Tomang itu kan banyak, dia nggak ngelihat katanya,” katanya.
Menyadari telah masuk tol, sopir bajaj tersebut kemudian memutuskan untuk balik arah. Dia nekat lawan arah karena pintu keluar tol di depannya masih jauh.
“Jauh itu harus ke Kebon Jeruk. Jadi dia lawan arah,” pungkasnya.
(mea/dhn)