JAKARTA – Merencanakan kehadiran buah hati menjadi momen yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Pada perjalanannya, pasangan akan menciptakan komunikasi yang lebih erat, saling memperhatikan asupan gizi dan kesehatan, serta menyusun rencana masa depan.
Selain mengetahui kesehatan calon orangtua, pemeriksaan rutin menjadi hal yang wajib dilakukan memastikan kesehatan buah hati, bahkan sejak saat masih berada dalam kandungan. Tidak hanya bermanfaat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan saja, namun pemeriksaan rutin juga dapat mendeteksi potensi risiko dan kelainan kromosom buah hati.
Setiap orang memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom tubuh dan satu pasang kromosom seks. Jika terdapat jumlah yang tidak ideal, maka akan ditemukan kelainan pada bayi. Adapun risiko kelainan kromosom yang dapat dideteksi, yaitu kelebihan jumlah kromosom 21 atau trisomi 21 atau down syndrome, trisomi 18 atau Edwards syndrome, serta trisomi 13 atau Patau syndrome.
Faktor risiko pada sindrom-sindrom tersebut juga berkaitan dengan faktor usia ibu saat hamil. Semakin tinggi usia, maka semakin besar pula risiko kegagalan sel dalam membelah diri. Hal ini melatarbelakangi mutasi genetik lebih mudah terjadi dan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah kromosom. Selain itu, pernah atau tidaknya calon orangtua terpapar infeksi, maupun adanya riwayat keturunan dalam keluarga juga memiliki peran dalam terjadinya risiko ini.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan kromosom tersebut, dapat dengan pemeriksaan NIPT (Non Invasive Prenatal Testing) yang merupakan pemeriksaan saat masih hamil dengan mengambil sampel darah ibu mulai usia kehamilan 10 minggu.
Karena saat kehamilan, di dalam sirkulasi darah ibu terdapat campuran potongan-potongan kecil (fragmen) DNA bayi yang berasal dari plasenta, dikenal dengan cell-free fetal DNA, sehingga potongan ini dapat diperiksa untuk melihat risiko kelainan kromosom dari janin.
Pemeriksaan NIPT dapat bermanfaat untuk melakukan persiapan dan rencana perawatan kehamilan lebih dini, terutama bila ditemukan adanya risiko kelainan kromosom yang didapatkan. Calon orangtua dapat melakukan pemeriksaan NIPT pada penyedia layanan kesehatan terpercaya.
Prodia mendukung Trisomy Awareness Month dengan memberikan free Panel Kehamilan Trimester II untuk setiap pemeriksaan ProSafe, ProSafe C-NIPT, dan ProSafe Microdel – NIPT sepanjang Maret 2024. ProSafe merupakan pemeriksaan untuk skrining prenatal non invasif yang aman dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi. Sampel yang diperlukan adalah darah maternal pada usia kehamilan minimal 10 minggu.
ProSafe dilakukan menggunakan platform terbaru dari Next Generation Sequencing (NGS) dengan mengandalkan kekuatan Massively Parallel Sequencing (MPS) pada seluruh genom. Sehingga, pemeriksaan ini dapat memberikan jawaban yang lebih jelas dan lebih dapat diandalkan daripada metode lainnya. Selain itu, NIPT-ProSafe memiliki akurasi >99% dan tingkat kegagalan <0.1%, dapat untuk kehamilan tunggal maupun ganda, serta memberikan informasi kromosom sex (gender).
Program ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Prodia untuk menciptakan budaya warisan sehat kepada generasi penerus. Program ini tersedia melalui aplikasi U by Prodia atau datang langsung ke cabang Prodia terdekat.
Jika pelanggan ingin melakukan pengambilan sampel di rumah juga dapat memanfaatkan fitur layanan Home Service. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.prodia.co.id atau hubungi Kontak Prodia melalui layanan WhatsApp 0855 1500 830 atau call center 1500 830 (syarat dan ketentuan berlaku).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(FDA)