Jakarta –
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerima mahasiswa penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Heru memastikan bahwa program itu tetap berjalan hingga saat ini.
“Oh ngobrol-ngobrol sama adik-adik. Ini adik-adik pintar-pintar, ada di UNJ, di UIN. Jadi memastikan bahwa mereka bisa mendapatkan KJMU dan sistem udah dibuka dan tentunya cleansing itu bertahap,” kata Heru usai pertemuan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Heru mengatakan mahasiswa yang telah menerima KJMU tetap akan menerima program itu. Di sisi lain, kata Heru, pemadanan data terus dilakukan.
“Saya pastikan bahwa mereka-mereka yang sudah mendapatkan dalam perjalanannya KJMU bisa tetap mendapatkan itu dan tentunya pemadanan data tetap berjalan itu person to person,” tutur Heru.
Heru menyatakan tidak ada pemutusan KJMU. Terkait penerima KJMU apakah akan dilihat berdasarkan tingkat kesejahteraan rumah tangga, Heru menyebut akan ada pemadanan dari dengan badan pajak.
“Tidak ada (pemutusan). Tetap ada pemadanan data nanti dengan Badan Pajak. Dicek pajaknya, tadi adik-adik sendiri yang ngomong,” tutur Heru.
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dewi mengatakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) miliknya sempat dinyatakan tidak layak menerima KJMU. Padahal, kata Dwi, dia yatim piatu dan hanya tinggal dengan neneknya.
“Saya juga kena dampak juga DTKS saya tidak layak. Saya yatim piatu terus padahal saya satu keluarga sama nenek saya, nenek saya juga pemberian bansos kartu lansia terus saya langsung ke P4OP (Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan) saya nangis-nangis karena saya yatim piatu, ‘Pak, UKT saya tinggi Rp 6 juta saya bingung kalau KJMU saya dicabut’,” kata Dewi.
Dewi mengaku sudah menyampaikan keluhannya ke Heru. Dia kini merasa lega.
“Adanya ini saya bisa puas dan lega bisa ngomong sama Pak Heru tentang kelurahan saya saya puas sih, Pak,” katanya.
Dewi mengatakan statusnya saat ini sudah dinyatakan layak menerima KJMU di website. Dia pun mengaku baru pertama kena dampak terkait KJMU ini.
“Mulai dinyatakan layak itu kemarin. Bukan dipotong tetapi statusnya tidak layak berubah status aja,” tutur dia.
Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Ridwan, juga menceritakan isi pembahasannya dengan Heru Budi. Menurutnya, Heru telah menyampaikan kepadanya bahwa KJMU tetap lanjut.
“Tadi Bapak (Heru Budi) sudah membahas penerima KJMU dan KJP tetap dilanjutkan, yang tadinya tidak layak sekarang sudah menjadi layak semuanya yang lanjutan,” tutur Ridwan.
Ridwan mengatakan bahwa data penerima KJMU akan dicek kembali. Hal itu, untuk memastikan apakah penerima layak atau tidak.
“Nah, nanti setelah itu akan disurvei kembali, mereka itu perekonomiannya layak untuk mendapatkan KJMU, KJP dan Bansos yang lainnya dari Pemda DKI atau tidak layak gitu nanti akan dipadankan dengan data di Regsosek, Pusdatin, Dukcapil dan Disdik-nya dan pemerintah akan mensurvei langsung satu persatu penerima manfaat KJMU dan KJP ini,” katanya.
(lir/haf)