Jakarta –
Media berita Yahudi berbasis di Washington DC bernama Jewish Insider menulis soal peran Israel dalam membantu penyelamatan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza pada Oktober sampai November 2023. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberi penjelasan untuk merespons berita itu.
Berita Jewish Insider terbit pada 6 Maret 2024 dengan judul ‘Misi penyelamatan yang menguji berkembangnya hubungan Israel-Indonesia’, diakses detikcom pada Kamis (7/3/2023) hari ini.
Disebut di tulisan itu, ada peran pihak Israel dalam penyelamatan para WNI dari Jalur Gaza. Badan sipil-militer Israel bernama Koordinator Aktivitas Pemerintah dalam Teritori (COGAT) mengkoordinasikan evakuasi para WNI. Judha, ditulis Jewish Insider, menyebut mereka sebagai ‘staf PBB’, bukan sebagai pihak Israel karena sensitivitas politik di Indonesia. Singkat cerita, dengan dinamika-dinamikanya, evakuasi WNI bisa dilakukan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa perlindungan WNI di luar negeri merupakan prioritas negara dan prioritas politik luar negeri Indonesia. Hal ini pulalah yang mendasari upaya pemerintah RI untuk menyelamatkan WNI dari Jalur Gaza. Kemlu RI berkomunikasi dengan banyak pihak demi menyelamatkan WNI dari Gaza.
“Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, dalam proses evakuasi WNI dari Gaza, Kemlu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan WNI,” kata Judha dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
Misi penyelamatan tersebut adalah misi kemanusiaan. Urusan kemanusiaan ini tidak berkaitan dengan isu politik praktis Indonesia dan Israel.
“Proses evakuasi ini sepenuhnya misi kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan isu normalisasi hubungan atau isu politik apapun,” kata Judha.
Pemerintah RI tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan membela Palestina. “Posisi politik Indonesia mengenai Palestina sudah tegas, jelas, dan konsisten yaitu memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Iqbal.
(dnu/imk)