Jakarta –
Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dengan menyatakan Mario Dandy Satriyo tetap divonis 12 tahun penjara dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. Kejaksaan Agung (Kejagung) akan segera mengeksekusi putusan tersebut.
“Biasanya segera kita eksekusi,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).
Ketut mengatakan pihaknya akan mengeksekusi putusan tersebut paling lambat satu bulan setelah putusan dibacakan. Kendati demikian, Ketut belum membeberkan waktu pastinya.
“(Eksekusi) Paling lambat 1 bulan setelah putusannya,” ujarnya.
MA Tolak Kasasi Mario Dandy
MA menolak kasasi yang diajukan Mario Dandy Satriyo. Mario Dandy tetap divonis 12 tahun penjara.
“Tolak kasasi penuntut umum dan terdakwa,” demikian tertulis dalam situs MA seperti dilihat, Jumat (1/3).
Putusan itu diketok pada 21 Februari 2024. Putusan diketok oleh majelis hakim agung yang diketuai Burhan Dahlan dengan anggota Sutarjo dan Tama Ulinta Br Tarigan
MA juga menolak kasasi yang diajukan terdakwa lain, yakni Shane Lukas. Shane tetap divonis 5 tahun penjara.
Pada tingkat pertama, Mario Dandy divonis 12 tahun penjara. Anak mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo ini dihukum membayar restitusi sebesar Rp 25 miliar.
PN Jaksel menyatakan Mario Dandy terbukti bersalah melakukan penganiayaan berat yang berencana terhadap Cristalino David Ozora.
Mario Dandy kemudian mengajukan banding. Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan vonis 12 tahun penjara Mario Dandy.
PN Jaksel juga menyatakan Shane terbukti bersalah turut serta bersama Mario Dandy dan AG (15) melakukan penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dulu terhadap Cristalino David Ozora (17). PN Jaksel menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada Shane Lukas.
(whn/dnu)