Jakarta –
Pedagang kaki lima di car free day (CFD) Sudirmam-Thamrin mengeluh karena omzetnya menurun. Hal ini terjadi setelah lokasi jualan dialihkan dari yang semula di Kebon Kacang ke Jalan Teluk Betung.
Pengalihan lokasi penjual di CFD ini sudah berlangsung sejak Januari 2024. Dengan kata lain, kawasan Kebon Kacang sudah tidak bisa lagi dipakai berjualan selama CFD saat ini.
Salah satu pedagang yang mengeluh karena omzetnya berkurang adalah Yayan (30). Dia adalah penjual pakaian sejak satu dekade lalu.
“Sudah sekitar sebulan setengah kami dialihkan dari Kebon Kacang ke sini (Jalan Teluk Betung). Omzet saya turun lebih dari 50 persen. Waktu masih di Kebon Kacang masih banyak yang beli,” kata Yayan kepada detikcom, Minggu (10/3/2024).
Sepinya pengunjung yang lewat ke Jalan Teluk Betung jadi faktor mengapa pengalihan lokasi jadi sebab penurunan omzet para pedagang. Selain itu, lokasi parkir yang banyak berpusat di dekat Plaza Indonesia dan Grand Indonesia membuat para pengunjung jarang melirik kawasan Jalan Teluk Betung.
Yayan pun berharap ada kebijakan yang dapat mengatasi keluhan para pedagang. Katanya, jika alasannya adalah macet saat dibuka pada pukul 10.00, aturan penutupan stan pedagang harus diperketat, bukan mengalihkan lokasi yang relatif sepi pengunjung.
“Kemarin ada yang bilang karena kalau pas dibuka jadi macet. Solusinya pedagang dialihkan ke sini. Memang saya lihat kalau banyak pedagang yang masih berjualan padahal sudah waktunya tutup, dan ini yang jadi sebab kemacetan,” katanya.
“Tapi itu bisa disiasati. Kalau saya tidak masalah bayar lebih dikit, asal kebijakan dan petugasnya bisa tegas, jadi pas waktunya tutup, ya harus tutup. Jangan pas waktunya tutup masih meladeni pelanggan,” ujarnya.
Selanjutnya Veri (44), dia berjualan lontong sayur di CFD bersama istrinya. Dia juga mengeluh omzetnya menurun drastis karena lokasi jualan dialihkan.
Veri bilang omzetnya bisa turun sampai 50 persen. Semenjak dipindah ke Teluk Betung, dia hanya membuat ketupat dengan jumlah separuh dari jumlah yang biasa dibuat sebelumnya.
“Waktu di Kebon Kacang bisa sampai 300 ketupat. Tapi waktu pindah ke sini, kami cuma buat 125 ketupat,” kata Veri.
(maa/maa)