Jakarta –
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bakal melakukan mediasi pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin dengan para ahli waris pemilik lahan yang dapat digunakan sebagai akses menuju ponpes. Mediasi itu rencananya digelar pekan lalu namun sampai saat ini belum kunjung terlaksana.
“(Mediasi) Belum dilakukan ya, jadi hari Minggu itu ada ajuan dari kami sebenarnya gitu, karena teman-teman dari warga Rawa Maya, keluarga ahli waris meminta adanya pengasuh Ustaz Nasrullah. Kalau saya kan bagian pelaksana, jadi di kepemimpinan, di operasional, di saya tapi beliau minta pengasuhnya,” kata Mudir/Pimpinan Ponpes Khoirur Rooziqiin, Ali Murtado, saat ditemui wartawan, Selasa (12/3/2024).
Ali mengatakan mediasi diundur lantaran pihak ahli waris berkeinginan pengasuh ponpes dihadiri dalam mediasi tersebut. Mediasi itu kembali direncanakan digelar, Rabu (13/3) besok.
“Pengasuhnya datang hari Sabtu pulang umrah, jadi kita ajukan aja gimana kalau hari Minggu. Sebenarnya kami juga maunya sesegera mungkin, persoalan ini lama-lama juga kami deg-degan. Jadi kita ajukan ke Pak Camat di hari Ahad, ya udah dikomunikasikan tapi suratnya keluar hari Rabu. Fix-nya Rabu, bukan hari Minggu,” kata Ali.
Ali menjelaskan mediasi dilaksanakan dengan pihak Jalan Rawa Maya. Opsinya, ujar dia, pihak ponpes harus membeli tanah dari jalan tersebut.
“Mediasi antara pihak ponpes dan Rawa Maya, kalau dengan yang caltex kami malah nggak ada komunikasi mediasi apa pun. Bahasa lainnya kami diminta untuk membeli tanah di Rawa Maya opsinya, nggak ada opsi lain selain membeli tanah,” tuturnya.
Pemkot Depok Rencana Gelar Mediasi
Pemkot Depok berencana melakukan mediasi terkait persoalan akses menuju Ponpes Khoirur Rooziqiin di Beji tersebut. Pemkot Depok akan mempertemukan pihak ponpes dengan para ahli waris pemilik lahan yang dapat digunakan sebagai akses menuju ponpes.
“Rencananya Kamis (7/3) di kantor Kecamatan Beji, kami akan melakukan mediasi dengan mempertemukan pihak terkait, termasuk ahli waris tanah, agar ada titik temu atau keputusan yang disepakati. Pasalnya, saat ini Ponpes Khoirur Rooziqiin tidak memiliki akses jalan masuk,” ujar Camat Beji Hendar Fradesa seperti dikutip dari situs Pemerintah Kota Depok, Rabu (6/3) lalu.
Menurutnya, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Beji telah berupaya membantu ponpes mendapat akses jalan sementara. Dia menjamin Pemkot Depok tak akan lepas tangan dalam polemik tersebut.
“Bahkan kemarin, saat ditutup kembali oleh pihak pemilik tanah, kami memohon atas nama Forkopimcam Kecamatan Beji untuk dibukakan kembali sampai adanya kesepakatan pembelian lahan dari pihak ahli waris,” ungkapnya.
“Pihak Pemerintah Kota Depok selalu hadir dan berupaya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. Kami pun telah menyampaikan kepada pihak pesantren untuk memberikan klarifikasi terutama di media sosial bahwa pemerintah selalu hadir dan tidak membiarkan polemik ini,” sambungnya.
Hendar mengatakan tanah ponpes adalah tanah peninggalan ahli waris sebanyak 12 orang. Dia berharap masalah tersebut segera selesai.
(fca/fca)