Jakarta –
Rusia merilis angka-angka tentara bayaran Ukraina dari pelbagai negara, termasuk salah satunya Indonesia, dengan angka 10 WNI dan 4 orang di antaranya telah tewas. Sebenarnya, apa itu ‘tentara bayaran’? Apa bedanya dengan kombatan ‘sukarelawan’?
Di laman X (Twitter), Kementerian Pertahanan Fedreasi Rusia lewat akun resmi @mfa_russia mengklaim bahwa sejumlah tentara bayaran asing (foreign mercenaries) telah tiba di Ukraina untuk berperang demi neo-Nazi, sebutan Rusia untuk pihak Ukraina.
📑 Russia’s MoD:
Starting Feb 24, 2022, a total 13,387 foreign mercenaries have arrived in Ukraine to fight for the neo-Nazis.
❌ Of those, 5,962 have been eliminated
🇵🇱 — 1,497
🇬🇪 — 561
🇺🇸 — 491
🇨🇦 — 422
🇬🇧 — 360
🇷🇴 — 349
🇫🇷 — 147
🇩🇪 — 88👉 https://t.co/FuUv0tefbY pic.twitter.com/DZlrbKVFb4
— MFA Russia 🇷🇺 (@mfa_russia) March 14, 2024
Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, membantah soal adanya klaim Rusia yang menyebut 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran untuk militer Ukraina. Vasyl menyebut pernyataan itu bohong.
“Rusia membuka mulut hanya untuk melontarkan kebohongan,” ujar Vasyl kepada wartawan, Jumat (15/3).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu M Iqbal, menyebut data-data yang diungkapkan perlu ditanyakan ulang kepada Rusia. “Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata Iqbal.
Definisi tentara bayaran
Tentara bayaran dalam istilah bahasa Inggris disebut mercenary. Menurut sumber-sumber di bawah ini, berikut arti tentara bayaran atau mercenary.
1. Menurut situs bahasa Oxford, tentara bayaran adalah:
Seorang prajurit profesional yang disewa untuk bertugas di tentara asing;
Seseorang yang terutama mementingkan imbalan materi dengan mengorbankan etika.
2. Menurut situs International Committee of the Red Cross atau Komite Internasional Palang Merah (ICRC), tentara bayaran adalah:
Orang yang mengambil bagian langsung dalam permusuhan yang pada dasarnya dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tentara bayaran bukanlah tawanan perang.
Pasal 47 Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa menguraikan enam syarat kumulatif bagi seseorang untuk menjadi tentara bayaran sebagai berikut.
a. Direkrut secara khusus di dalam atau di luar negeri untuk berperang dalam konflik bersenjata;
b. Mengambil bagian langsung dalam permusuhan;
c. Termotivasi untuk mengambil bagian dalam permusuhan yang pada dasarnya disebabkan oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan untuk dijanjikan, oleh atau atas nama salah satu pihak dalam konflik, kompensasi material yang jauh melebihi apa yang dijanjikan atau dibayarkan kepada kombatan dengan pangkat dan fungsi yang sama di negara tersebut.
d. Bukan warga negara dari pihak yang berkonflik atau penduduk wilayah yang dikuasai oleh pihak yang berkonflik;
e. Tidak menjadi anggota angkatan bersenjata suatu pihak dalam konflik; dan
f. Tidak dikirim oleh suatu negara yang bukan pihak dalam konflik untuk menjalankan tugas resmi sebagai anggota angkatan bersenjatanya.
3. Menurut situs Britannica, tentara bayaran adalah:
Tentara profesional sewaan yang berjuang untuk negara atau bangsa mana pun tanpa memperhatikan kepentingan atau masalah politik. Sejak awal peperangan terorganisir hingga terbentuknya kekuatan politik pada pertengahan abad ke-17, pemerintah sering kali menambah kekuatan militernya dengan tentara bayaran.
4. Menurut kamus Collins, tentara bayaran adalah:
tentara yang dibayar untuk berperang oleh suatu negara atau kelompok yang bukan miliknya. sinonimnya adalah pekerja sewaan; pekerja lepas; prajurit keberuntungan.
Status Petempur Asing di Legiun Ukraina
Soal status petempur asing di Ukraina, terdapat artikel dari Lieber Institute, Akademi Militer Amerika Serikat West Point. Diakses di situs webnya, artikel ini ditulis Petra Ditrichova dan Veronika Bilkova, keduanya merupakan ahli soal hukm internasional Universitas Praha. Pandangan ini tentu tergantung perspektif mereka.
Dijelaskan mereka, Ukraina telah membentuk Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina (UKR Legion). Beberapa di antara relawan tersebut adalah mantan personel militer; yang tidak memiliki pengalaman tempur sebelumnya. Pembentukan Legiun UKR diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada 27 Februari 2022.
Ukraina mengklarifikasi bahwa pemerintah tidak mempekerjakan kontraktor militer swasta, namun hanya menerima sukarelawan untuk legiun asingnya. Hal ini selanjutnya dikonfirmasi oleh situs web pemerintah Ukraina yang dibuat pada tanggal 5 Maret, yang memuat informasi umum tentang cara bergabung dengan Legiun UKR. Situs web tersebut menyatakan bahwa para sukarelawan harus ‘mengajukan permohonan untuk mendaftar dinas militer sukarela berbasis kontrak di Angkatan Bersenjata Ukraina.’
Kesimpulan yang ditulis mereka, Legiun UKR (legiun asing Ukraina) bukanlah tentara bayaran. Mereka adalah kombatan yang mempunyai hak untuk berpartisipasi langsung dalam pertempuran. Namun, kombatan ini setelah ditangkap berhak atas status ‘tawanan perang’.
(kny/dnu)