Hazza Al Mansoori astronot dari Uni Emirat Arab. (Foto: Reuters)
JAKARTA – Sejak misi penjelajahan luar angkasa pertama kali diluncurkan, telah ada lebih dari 570 astronot dari 41 negara yang telah mengangkasa. Dari jumlah tersebut 11 orang di antaranya adalah Muslim.
Kesuksesan para astronot Muslim itu bukan hanya merupakan kebangaan bagi negara asal mereka tetapi juga umat Islam seluruh dunia. Berikut adalah daftar astronot Muslim yang pernah diberangkatkan ke luar angkasa sebagaimana dilansir The Muslim Vibes, Minggu (17/3/2024):
1. Sheikh Muszaphar Shukor (Malaysia)
Diurutkan pertama ada Sheikh Muszaphar Shukor yang merupakan astronot asal Malaysia yang menjelajah ke luar angkasa untuk misi sepuluh hari di ISS. Di sana ia melakukan eksperimen yang berkaitan dengan karakteristik dan pertumbuhan sel kanker hati dan leukemia.
Perjalanannya bertepatan dengan Shahr Ramadhan, yang membuatnya menjadi Muslim pertama yang berpuasa dan merayakan Idul Fitri di luar angkasa. Shukor juga mendemonstrasikan bagaimana dia holat di luar angkasa.
2. Hazza al-Mansoori (Uni Emirat Arab)
Selanjutnya ada Hazza al-Mansoori. Dimulai sebagai pilot pesawat tempur untuk Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab, pada bulan September 2019, Al Mansoori diterbangkan ke luar angkasa sebagai astronot dengan penerbangan luar angkasa Soyuz MS-15.
Ia meluncur dalam perjalanan enam jam ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hazza menjalankan misi di ISS selam delapan hari. Ada banyak misi yang dilakukan salah satunya adalah mengambil foto Ka’bah dari luar angkasa.
3. Sultan Bin Salman Al Saud (Arab Saudi)
Sultan Bin Salman Al Saud adalah Muslim dan Arab pertama yang mengunjungi ruang angkasa pada tahun 1985 sebagai spesialis muatan. Spesialis muatan adalah astronot yang dilatih untuk mengoperasikan dan melakukan eksperimen pada misi ilmiah tertentu.
4. Aidyn Aimbetov (Kazakhstan)
Aidyn Aimbetov merupakan astronot Muslim yang menjelajah ke luar angkasa pada 2 September 2015 dengan Soyuz TMA-18M. Dia melakukan pemantauan lingkungan dan geofisika di area kritis ekologis di Kazakhstan.
Misi Aidyn berlangsung selama sepuluh hari. Ketika ditanya tentang pengalamannya berada di luar angkasa, Aidyn berkata bahwa ia melihat bintang jatuh yang begitu dekat, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.