Jakarta –
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) berkolaborasi dengan World Health Generation (WHO) untuk bisa mencapai Jalur Gaza. Sebanyak 11 orang tenaga medis Warga Negara Indonesia (WNI) kini berhasil tiba di Gaza.
“Setelah menunggu beberapa pekan, Senin 18 Maret 2024, Tim Medis MER-C yang terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, dokter umum, perawat dengan berbagai keahlian, bidan dan lainnya, sekitar pukul 22.15 WIB atau pukul 17.15 waktu setempat mengabarkan bahwa mereka sudah tiba di Jalur Gaza, Palestina,” kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad kepada wartawan di kantornya, Selasa (19/3).
Kedatangan Tim disambut oleh relawan MER-C yang berada di Gaza dan pejabat Kementerian Kesehatan Palestina. Suasana haru dan syukur mewarnai Gedung imigrasi di Perbatasan Rafah sisi Gaza ketika 11 relawan MER-C sampai di lokasi.
“Dengan masuknya 11 relawan, maka total relawan WNI MER-C di Gaza saat ini sebanyak 13 orang. Tim MER-C akan bertugas selama minimal dua pekan,” ujarnya.
Sarbini mengatakan Tim Medis akan bekerja di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh WHO dan Kementerian Kesehatan Palestina. Wilayah penugasan akan berada di Jalur Gaza bagian Selatan, karena rumah sakit di wilayah ini yang masih berfungsi di tengah lumpuhnya sebagian besar fasilitas kesehatan di sepanjang Jalur Gaza.
“Tim Medis MER-C bisa mencapai Jalur Gaza atas kolaborasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengkoordinir Tim medis dari berbagai negara dibawah payung Emergency Medical Team (EMT) untuk memberikan bantuan di wilayah Gaza yang masih membara,” jelasnya.
Sarbini mengatakan MER-C atas kolaborasi dengan WHO berkomitmen untuk dapat mengirimkan Tim Medis yang berkelanjutan ke Jalur Gaza, Palestina. Untuk itu, MER-C mengajak sejawat dari organisasi profesi, Lembaga medis, Fakultas Kedokteran dan instansi medis lainnya untuk dapat bersama-sama atas nama bangsa Indonesia mengirimkan Tim medis ke Jalur Gaza.
“Pengiriman Tim dan bantuan medis diharapkan dapat menjadi salah satu dukungan nyata bangsa Indonesia, khususnya untuk Palestina sesuai dengan amanat UUD 1945 dan politik luar negeri Indonesia. Hal ini dapat terlaksana tentunya atas doa dan dukungan rakyat Indonesia,” tuturnya.
“Bantuan-bantuan medis dan kemanusiaan akan terus disalurkan oleh MER-C secara bertahap ke Jalur Gaza. Kami berharap jika situasi sudah kondusif, MER-C dapat melakukan kembali Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza bagian Utara yang saat mash sulit untuk dijangkau karena situasi yang masih mencekam,” tambahnya.
(azh/azh)