Jakarta –
Legislator DKI Jakarta Ismail mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar mengkaji dengan matang rencana pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu. Ismail meminta agar pembangunan tak sekadar mengandalkan keinginan sesaat.
“Apa pun yang diinginkan di Kepulauan Seribu harus berbasis kajian yang matang, tidak boleh mengandalkan atau berdasarkan keinginan sesaat saja,” kata Ismail kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).
Ismail menilai pembangunan lumbung pangan tak sekadar berbicara investasi, tetapi kemungkinan alokasi anggarannya menggunakan APBD DKI. Sehingga, kata dia, proyek tersebut mesti bisa dipertanggungjawabkan.
“Kenapa? Karena kita berbicara investasi yang bukan saja libatkan dana swasta, tapi kemungkinan dari APBD. Ini sesuatu yang harus ditanggungjawabkan. Maka kajian yang komprehensif untuk pengelolaan atau optimalisasi Kepulauan Seribu, itu syarat mutlak,” tegasnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD DKI itu meragukan apakah lumbung pangan bisa berhasil di Kepulauan Seribu. Pasalnya, kebutuhan pangan di Kepulauan Seribu masih terbatas, harganya pun lebih tinggi dibandingkan di daratan Jakarta.
“Kalau ada wacana dijadikan lumbung pangan, itu sah-sah saja. Cuma persoalannya, apa iya memungkinkan? Karena saat ini di sana untuk kebutuhan pangan penduduk setempat saja masih terbatas, dan secara harga pasti lebih tinggi dibanding di darat. Apakah ini tak menimbulkan cost baru?” tanyanya.
Ismail memandang sebaiknya Pemprov DKI terlebih dahulu memastikan apakah kebutuhan dasar warga Kepulauan Seribu sudah terpenuhi. Selain itu, akses transportasi perlu ditingkatkan. Setelah semuanya terpenuhi, barulah optimalisasi bisa dilakukan.
“Ketika pangan mudah didapat dan transportasinya memadai, darat dan Kepser dengan sendirinya semakin tingkatkan potensi pariwisatanya. Kemudian dikaji dipetakan potensi lokal kapan yang memang fleksibel untuk dioptimalisasi,” ucap Ismail.
“Dari situ dilakukan naik kelas dari kebutuhan pemenuhan jasa tadi dioptimalisasi berbasis hal-hal potensial,” sambungnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Kabupaten Kepulauan Seribu akan dikembangkan menjadi lumbung pangan bagi masyarakat Jakarta pada 2025. Heru menilai Kepulauan Seribu merupakan wilayah perairan yang kaya akan hasil laut, seperti ikan, rumput laut, ganggang, dan sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Heru Budi saat membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang digelar di gedung Prama Primer Sunter, Jakarta Utara, pada Selasa (19/3/2024). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2025.
Heru menjelaskan lumbung pangan berperan dalam ketahanan pangan bagi Jakarta. Ini sekaligus menyikapi semakin menipisnya bahan pokok di dunia.
“Kita melihat kebutuhan bahan pokok semakin berkurang di dunia. Maka pada 2025 dan seterusnya memang harus dipikirkan Kepulauan Seribu menjadi lumbung pangan bagi masyarakat DKI Jakarta,” kata Heru Budi melalui keterangan resmi, Rabu (20/3/2024).
Lebih lanjut Heru mengatakan, dibutuhkan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan Kabupaten Kepulauan Seribu menjadi kawasan yang lebih bersih dan tertata. Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya meningkatkan sinergi dan menyelesaikan berbagai tantangan tersebut melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
(taa/fas)