Jakarta –
Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. Menurut situs PBB, adanya peringatan Hari Air Sedunia merupakan salah satu upaya atau tindakan untuk mengatasi krisis air global.
Selain itu, Hari Air Sedunia juga memberikan bantuan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan air. Berikut serba-serbi peringatan Hari Air Sedunia 2024.
Setiap tahun, mekanisme koordinasi PBB di bidang air dan sanitasi (UN Water) menetapkan tema Hari Air Sedunia. Untuk tahun ini, tema Hari Air Sedunia 2024 adalah ‘Water for Peace’ atau ‘Memanfaatkan Air untuk Perdamaian’. Berikut tiga pesan utama Hari Air Sedunia 2024.
- Air dapat menjadi alat perdamaian ketika masyarakat dan negara bekerja sama dalam memanfaatkan sumber daya bersama yang berharga ini.
- Air juga dapat memicu dan memperparah konflik ketika akses tidak diberikan dan penggunaan dibagi secara tidak adil.
- Air dapat membawa kita keluar dari krisis. Kita dapat memupuk keharmonisan antara masyarakat dan negara dengan bersatu dalam penggunaan air yang adil dan berkelanjutan – mulai dari konvensi PBB di tingkat internasional, hingga tindakan di tingkat lokal.
- Hari Air Sedunia 2024 adalah tentang bekerja sama untuk menyeimbangkan kebutuhan semua orang, dengan dedikasi untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal, untuk menjadikan air sebagai katalis bagi dunia yang lebih damai.
Hari Air Sedunia 2024 (Foto: Situs UN Water)
|
Fakta-fakta tentang Kondisi Air di Dunia
Dalam rangka Hari Air Sedunia, PBB membagikan sejumlah informasi tentang fakta-fakta kondisi air di dunia. Apa saja?
- 2,2 miliar orang masih hidup tanpa air minum yang dikelola dengan aman, termasuk 115 juta orang yang meminum air permukaan. (WHO/UNICEF, 2023)
- Sekitar setengah populasi dunia mengalami kelangkaan air yang parah setidaknya selama sebagian tahun (IPCC, 2022).
- Bencana yang berhubungan dengan air telah mendominasi daftar bencana selama 50 tahun terakhir dan menyebabkan 70 persen kematian akibat bencana alam (Bank Dunia, 2022).
- Perairan lintas batas menyumbang 60 persen aliran air tawar dunia, dan 153 negara memiliki wilayah dalam setidaknya 1 dari 310 cekungan sungai dan danau lintas batas dan menginventarisasi 468 sistem akuifer lintas batas (UN-Water, 2023).
- Hanya 24 negara yang melaporkan bahwa seluruh cekungan lintas batas mereka tercakup dalam perjanjian kerja sama. (PBB-Air, 2021).
Latar Belakang Hari Air Sedunia 22 Maret
UN-Water sebagai mekanisme koordinasi antar-lembaga PBB mengenai air dan sanitasi, memimpin peringatan Hari Air Sedunia setiap tahun, yang dikoordinasikan oleh satu atau beberapa anggota dan mitra UN-Water dan satuan tugas khusus untuk mendukung negara-negara anggota PBB dan negara-negara lain.
Sebagaimana kita ketahui, akses terhadap air adalah hak asasi manusia. Namun, menurut PBB, 2,2 miliar orang hidup tanpa layanan air minum yang dikelola dengan aman, yang berdampak buruk bagi kehidupan mereka dan masyarakat luas.
Air juga merupakan jantung adaptasi terhadap perubahan iklim, berperan sebagai penghubung penting antara sistem iklim, masyarakat manusia, dan lingkungan.
Siklus air yang dikelola dengan baik mendasari kemajuan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, khususnya yang berkaitan dengan kelaparan, kesetaraan gender, kesehatan, pendidikan, mata pencaharian, keberlanjutan dan ekosistem.
Tanpa tata kelola air yang baik, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan persaingan antar sektor untuk mendapatkan air dan meningkatnya berbagai jenis krisis air, sehingga memicu keadaan darurat di berbagai sektor yang bergantung pada air.
Oleh karena itu, adanya Hari Air Sedunia setiap 22 Maret menjadi bentuk tindakan untuk mengatasi krisis air global. Fokus utama Hari Air Sedunia adalah untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6: air dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030.
(kny/imk)