Jakarta –
Gempa bumi yang berpusat di Laut Jawa wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (23/3) menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur. Lebih dari 100 keluarga di Jawa Timur terdampak gempa tersebut.
“Sebanyak 143 kepala keluarga terdampak di wilayah Jawa Timur,” kata Kepusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).
Berdasarkan laporan yang dirangkum oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu (23/3) pukul 00.20 WIB, rincian kepala keluarga terdampak ialah Kabupaten Tuban 10 kepala keluarga (KK), Kabupaten Gresik 130 KK, Kabupaten Pamekasan 1 KK, dan Kota Surabaya 2 KK.
Rumah, RS hingga Tempat Ibadah Rusak
Getaran gempa juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan dengan tingkat bervariasi. Di Kabupaten Tuban tercatat 4 unit rumah rusak berat, 4 unit rumah rusak sedang, dan 2 unit rumah rusak ringan.
“Selain itu terdapat satu balai desa alami kerusakan cukup parah dan satu fasilitas ibadah alami rusak ringan, serta satu kandang milik warga roboh akibat guncangan gempa,” katanya.
Sementara, di Kabupaten Gresik terdapat 19 unit rumah alami rusak berat, 61 unit rumah rusak sedang, dan 50 unit rumah alami rusak ringan. Sejumlah fasilitas umum juga alami kerusakan seperti 2 fasilitas pendidikan rusak ringan, 1 fasilitas pendidikan rusak sedang, 2 masjid rusak berat, 1 musala rusak sedang, 1 masjid rusak ringan, 1 kantor desa, dan 1 gedung perkantoran rusak ringan, serta RSUD Umas Mas’ud Sangkapura alami kerusakan ringan.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Pamekasan tercatat 1 unit rumah warga alami rusak ringan. Sementara itu di Kota Surabaya terdapat 2 unit rumah warga alami rusak ringan, RS Unair, dan RSUD M Soewandhi alami kerusakan ringan.
“Sementara itu RSUD Soetrasno di Kabupaten Rembang turut terdampak yang sebabkan pasien dievakuasi keluar gedung,” ujarnya.
BPBD setempat hingga kini masih terus melakukan penanganan darurat bencana, antara lain melakukan pendataan dan monitoring di sejumlah lokasi, kemudian mendirikan tenda pengungsian di halaman RS Unair Surabaya.
Selanjutnya BPBD mengirimkan personel menuju pusat gempa di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal dengan membawa kendaraan roda dua, tenda pengungsi, terpal plastik, makanan siap saji guna melakukan penanganan lebih lanjut di wilayah tersebut.
(jbr/dhn)